Pada tanggal 27 Oktober, Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas dan Sosial menyampaikan kepada Perdana Menteri usulan hari libur Tahun Baru Imlek dan Hari Nasional tahun 2024 bagi pejabat, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pegawai badan administratif, badan layanan publik, organisasi politik, organisasi sosial politik, dan pegawai di sektor bisnis.
Dalam rangka menyambut libur Tahun Baru Imlek 2024, bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial memberikan 2 (dua) pilihan, yaitu:
Opsi 1: Ambil cuti 5 hari sesuai ketentuan, termasuk 2 hari sebelum Tet dan 3 hari setelah Tet. Pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil akan mengambil cuti Tahun Baru Imlek tahun 2024 mulai Kamis, 8 Februari 2024 hingga Rabu, 14 Februari 2024 (yaitu 29 Desember tahun Quy Mao hingga 5 Januari tahun Giap Thin).
Dengan adanya rencana ini, maka pada masa libur Tahun Baru Imlek, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil akan mendapatkan libur selama 7 hari (termasuk 5 hari libur Tahun Baru Imlek dan 2 hari libur pengganti libur mingguan sebagaimana diatur dalam Pasal 111 Ayat 3 Undang-Undang Ketenagakerjaan).
Opsi 2: Ambil cuti 5 hari sesuai ketentuan, termasuk 1 hari sebelum Tet dan 4 hari setelah Tet. Pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil akan mengambil cuti Tahun Baru Imlek tahun 2024 mulai Jumat, 9 Februari 2024 hingga Kamis, 15 Februari 2024 (yaitu 30 Desember tahun Quy Mao hingga 6 Januari tahun Giap Thin).
Dengan adanya rencana ini, maka pada masa libur Tahun Baru Imlek, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil akan mendapatkan libur selama 7 hari (termasuk 5 hari libur Tahun Baru Imlek dan 2 hari libur pengganti libur mingguan sebagaimana diatur dalam Pasal 111 Ayat 3 Undang-Undang Ketenagakerjaan).
Dengan dua opsi di atas, Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial mengusulkan agar libur Tahun Baru Imlek 2024 menurut opsi 1 adalah 5 hari libur sebagaimana ditentukan, termasuk 2 hari libur sebelum Tet dan 3 hari setelah Tet. Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial menyatakan bahwa kedua opsi memiliki jumlah hari libur yang sama, tetapi opsi 1 memastikan keselarasan waktu libur sebelum dan sesudah Tet. Opsi 1 juga dipilih secara bulat oleh 13 dari 13 kementerian dan lembaga terkait.
Untuk libur Hari Nasional 2024 , Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas dan Sosial menyampaikan dua opsi kepada Perdana Menteri .
Pilihan 1: Ambil cuti 2 hari sesuai ketentuan, termasuk tanggal 2 September dan 1 hari segera setelah tanggal 2 September.
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil akan libur mulai Sabtu, 31 Agustus 2024 sampai dengan Selasa, 3 September 2024. Dengan rencana ini, dalam rangka Hari Nasional 2024, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil akan libur selama 4 hari (termasuk 2 hari libur Hari Nasional dan 2 hari libur mingguan).
Pilihan 2: Ambil cuti 2 hari sesuai ketentuan, termasuk tanggal 2 September dan 1 hari sebelum tanggal 2 September.
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil akan mendapatkan libur selama 4 hari berturut-turut, terhitung sejak Sabtu, 31 Agustus 2024 sampai dengan Selasa, 3 September 2024. Dengan adanya rencana ini, maka pada Hari Libur Nasional tahun 2024, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil akan mendapatkan libur selama 4 hari (terdiri dari 2 hari libur Hari Libur Nasional, 1 hari libur mingguan, dan 1 hari libur kompensasi untuk hari libur mingguan sebagaimana diatur dalam Pasal 111 Ayat 3 Undang-Undang Ketenagakerjaan).
Dengan dua opsi yang diajukan, Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial mengusulkan agar libur Hari Nasional tahun 2024 menurut opsi 1 adalah libur selama 2 hari sesuai ketentuan, yakni tanggal 2 September kalender Gregorian dan 1 hari setelah tanggal 2 September.
Kementerian Ketenagakerjaan, Penyandang Disabilitas, dan Sosial meyakini bahwa kedua opsi tersebut akan memberikan 4 hari libur berturut-turut, mulai Sabtu, 31 Agustus 2024 hingga Selasa, 3 September 2024. Namun, opsi 1 memiliki keuntungan berupa pengurangan prosedur administratif dan tidak perlu mengatur hari libur mingguan kompensasi sebagaimana diatur dalam Pasal 111 Pasal 3 Undang-Undang Ketenagakerjaan. Opsi 1 juga telah disetujui oleh seluruh kementerian dan lembaga terkait.
Bagi karyawan di sektor perusahaan, Kementerian Ketenagakerjaan, Penyandang Disabilitas, dan Sosial mewajibkan pemberi kerja untuk menetapkan hari libur Tahun Baru Imlek dan Hari Nasional sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Oleh karena itu, untuk hari libur Hari Nasional, pemberi kerja memutuskan untuk memberikan 2 hari libur kepada karyawan (2 September dalam kalender Gregorian dan 1 hari sebelum atau sesudahnya).
Kementerian Ketenagakerjaan, Penyandang Disabilitas Perang, dan Sosial mengimbau perusahaan untuk menerapkan jadwal libur Tahun Baru Imlek bagi karyawan sebagaimana yang ditetapkan untuk pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil. Perusahaan wajib memberitahukan rencana libur Tahun Baru Imlek kepada karyawan setidaknya 30 hari sebelumnya.
Apabila hari libur dalam seminggu tersebut bertepatan dengan hari libur Tahun Baru Imlek atau hari libur Hari Nasional, maka pengusaha wajib memberikan hari libur mingguan pengganti kepada pekerja pada hari kerja berikutnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111 ayat 3 Undang-Undang Ketenagakerjaan.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)