Biaya tol hanya dipungut apabila rute memenuhi ketentuan jalan tol.
Rancangan Peraturan Pemerintah yang mengatur pemungutan biaya penggunaan jalan raya sebagai pedoman Undang-Undang Jalan Raya baru saja disahkan oleh Majelis Nasional .
Dengan demikian, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) ini terdiri dari 4 Bab dan 13 Pasal yang mengatur tentang syarat dan waktu pemungutan retribusi penggunaan jalan raya; pemungutan, pembayaran, pembebasan, pengelolaan, dan penggunaan retribusi penggunaan jalan raya; serta besaran tarif retribusi penggunaan jalan raya yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan .
Penerbitan keputusan tersebut bertujuan untuk melengkapi landasan hukum, menetapkan secara jelas jenis dan subjek pemungutan biaya, serta rencana pelaksanaan untuk menjamin kelayakan, publisitas, dan transparansi.
Mengenai syarat dan waktu pelaksanaan, Rancangan Undang-Undang ini dengan jelas menyatakan: Pemungutan tol hanya akan dilakukan setelah jalan tol dirancang dan diinvestasikan sesuai dengan standar dan peraturan teknis jalan tol serta standar dan peraturan teknis terkait lainnya. Jalan tol telah selesai dibangun dan dioperasikan serta digunakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang konstruksi.
Bagi proyek jalan tol yang telah ditetapkan kebijakan investasinya sebelum berlakunya Undang-Undang Jalan, apabila belum sepenuhnya memenuhi persyaratan yang ditentukan pada saat mulai dioperasikan, maka pemungutan tol akan dilaksanakan setelah selesainya pembangunan dan pemasangan prasarana stasiun tol, sistem perangkat lunak, peralatan pemungutan tol; pekerjaan pelayanan publik di tempat peristirahatan; prasarana teknis, peralatan teknologi untuk pengaturan dan pengoperasian lalu lintas.
Instansi yang ditunjuk untuk mengelola jalan tol wajib menyiapkan proyek pemanfaatan aset dan menyerahkannya kepada otoritas yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan. Waktu pengumpulan tol dan rute pengumpulan tol ditentukan secara khusus dalam proyek tersebut.
Pengelolaan dan pemanfaatan jalan raya memanfaatkan sumber daya manusia sektor transportasi yang ada. Oleh karena itu, tidak diperlukan sumber daya manusia untuk melaksanakan peraturan tersebut.
Biaya tersebut lebih rendah dibandingkan manfaat yang dinikmati orang saat bepergian di jalan raya.
Setiap tahunnya, terkumpul anggaran lebih dari 3.200 miliar VND
Terkait besaran tarif, Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa Rancangan Peraturan Pemerintah tersebut mengatur besaran tarif bagi jalan tol yang telah memenuhi ketentuan ketentuan pelaksanaan pemungutan tol tingkat 1 (jalan tol 4 lajur atau lebih, dengan lajur darurat menerus).
Level 2 berlaku bagi proyek jalan tol yang telah diputuskan kebijakan investasinya sebelum berlakunya Undang-Undang Jalan, namun pada saat dioperasikan belum sepenuhnya memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Biaya spesifiknya adalah sebagai berikut:
Jadwal biaya yang diusulkan oleh Kementerian Perhubungan
Dengan besaran tarif yang diusulkan dalam rancangan peraturan daerah tersebut, diharapkan setelah penerapan pemungutan tol pada jalan tol yang telah beroperasi, pendapatan tol yang diharapkan adalah sebesar 3.210 miliar VND/tahun.
Menjelaskan usulan besaran tarif, Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa besaran tarif tersebut pada dasarnya ditetapkan untuk menutupi biaya pengelolaan, pengorganisasian, pengoperasian, pengumpulan tol, dan pemeliharaan jalan tol. Hal ini mencakup pertimbangan kebijakan pembangunan sosial -ekonomi negara, memastikan keterbukaan informasi, transparansi, dan perhitungannya berdasarkan kepentingan pengguna jalan.
Tingkat pemungutan ditentukan untuk memastikan prinsip-prinsip tingkat pemungutan dibangun berdasarkan undang-undang tentang biaya dan pungutan, harus mengurangi pajak dan biaya terkait yang dipungut, untuk menghindari pemungutan biaya ganda. Pengguna jalan tol berbagi manfaat dengan negara, tingkat pemungutan harus lebih rendah daripada manfaat yang diterima oleh pengguna jalan tol.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, berdasarkan analisis terhadap jalan tol bebas hambatan milik negara yang telah diinvestasikan sebelum tahun 2020, baik yang sudah maupun akan segera dioperasikan dan dieksploitasi, hasil kuantifikasi biaya operasi dan biaya waktu kendaraan menunjukkan bahwa dibandingkan dengan perjalanan di jalan raya nasional paralel, kendaraan yang berjalan di jalan bebas hambatan akan memperoleh keuntungan rata-rata 4.824 VND/kendaraan/km.
Dari jumlah ini, 25% berasal dari penghematan biaya operasional kendaraan dan 75% dari penghematan waktu yang dihabiskan di jalan untuk mengangkut barang dan penumpang.
Jenis kendaraan yang menerima manfaat terbesar adalah van penumpang dengan 30 kursi atau lebih, dengan rata-rata lebih dari 14.000 VND/kendaraan/km, sedangkan kendaraan yang menerima manfaat terkecil adalah truk di bawah 2 ton, dengan rata-rata manfaat 1.174 VND/km. Rata-rata manfaat per unit kendaraan adalah 2.616 VND/SMP/km.
Biaya dihitung dan dianalisis berdasarkan manfaat yang dirasakan oleh pemilik kendaraan yang menggunakan jalan raya tersebut. Dengan mempertimbangkan manfaat yang dirasakan oleh pengguna jalan raya, biayanya setara dengan 50-70% dari manfaat yang diperoleh saat menggunakan jalan raya.
[iklan_2]
Sumber: https://www.baogiaothong.vn/trinh-chinh-phu-du-thao-nghi-dinh-thu-phi-cao-toc-do-nha-nuoc-dau-tu-192240816214708739.htm
Komentar (0)