Helikopter Leonardo da Vinci mengejutkan dunia sains
Simulasi modern menunjukkan bahwa desain da Vinci tahun 1480 mengonsumsi lebih sedikit energi daripada rotor drone – sebuah bukti kejeniusannya yang melampaui masanya.
Báo Khoa học và Đời sống•01/07/2025
Peneliti Rajat Mittal dari Universitas Johns Hopkins di Maryland, AS, dan rekan-rekannya menemukan bahwa helikopter yang dirancang oleh Leonardo da Vinci sebagai insinyur militer pada tahun 1480 (tetapi tidak pernah dibuat atau diuji) dapat membutuhkan energi yang lebih sedikit untuk menghasilkan daya angkat yang sama dengan rotor drone konvensional. Foto: Passei Direto. Desain helikopter Da Vinci menyerupai sekrup Archimedes, sebuah pompa berbentuk spiral yang menggerakkan air saat berputar. Penemu Renaisans yang tersohor ini membayangkan sebuah helikopter bertenaga manusia, yang akan sulit lepas landas karena bobotnya. Namun, dengan motor listrik ringan yang memutar rotornya, helikopter tersebut benar-benar dapat terbang. Foto: Wikimedia Commons.
Mittal dan rekan-rekannya membuat tiruan helikopter da Vinci dan menempatkannya di terowongan angin virtual untuk melihat kinerjanya saat melayang di tempat, mengujinya pada berbagai kecepatan rotasi, dan membandingkannya dengan rotor drone konvensional berbilah dua. Foto: leonardodavincisinventions.com. Hasil uji menunjukkan bahwa helikopter rancangan da Vinci dapat menghasilkan daya angkat yang sama meskipun berputar lebih lambat, yang berarti mengonsumsi energi lebih sedikit dibandingkan solusi modern. Foto: leonardodavincisinventions.com.
Dengan mengukur pola tekanan dan aliran udara di sekitar helikopter, tim dapat menghitung seberapa keras suara yang dihasilkannya. Foto: grabcad.com. Tim ini ingin melihat apakah mereka dapat meningkatkan desain helikopter da Vinci agar lebih efisien sekaligus mempertahankan fitur peredam kebisingannya. Foto: Getty Images.
Seiring meningkatnya penggunaan drone di perkotaan untuk pengiriman barang ke rumah atau layanan darurat, polusi suara menjadi masalah besar. Foto: Getty Images. Hal ini mendorong para peneliti untuk mencari desain rotor baru yang lebih senyap tanpa mengorbankan daya angkat. Untuk membuktikan bahwa desain da Vinci dapat bermanfaat di dunia nyata, tim perlu menguji kinerjanya saat melayang di udara, alih-alih hanya melayang, dan mempertimbangkan bagaimana bobot tambahan rotor dapat memengaruhi kinerjanya. Foto: Getty Images/iStockphoto.
Komentar (0)