Menurut AppleInsider , langkah ini merupakan eskalasi oleh pemerintah China setelah menerapkan sejumlah pembatasan penggunaan iPhone di lembaga pemerintah selama dekade terakhir.
Larangan iPhone di Tiongkok mirip dengan larangan AS terhadap Huawei
Khususnya, sebagian besar iPhone di dunia dirakit di China, dan sebagian besar komponennya juga dibuat di sana, jadi tidak jelas mengapa China menganggap perangkat tersebut sebagai ancaman keamanan, selain fakta bahwa perangkat itu dirancang oleh perusahaan non-China.
Langkah tersebut, yang secara umum serupa dengan larangan pemerintah AS terhadap teknologi Huawei di AS, muncul saat Presiden Tiongkok Xi Jinping mendesak pejabat pemerintah dan perusahaan milik negara untuk mengganti teknologi asing dengan produk yang mereka anggap "lebih aman".
Pada tahun 2020, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa warga Tiongkok tidak akan punya alasan untuk menyimpan iPhone atau produk Apple jika larangan WeChat terjadi, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa politisi AS memiliki terlalu banyak kekuasaan untuk menekan bisnis non-AS.
WeChat dilarang oleh AS untuk jangka waktu Januari 2021 sebelum larangan tersebut dicabut pada Juni 2021 dan digantikan oleh inisiatif Departemen Perdagangan AS untuk menilai aplikasi yang dapat terhubung dengan pesaing asing.
Sekitar 19% penjualan iPhone berasal dari Tiongkok, dan iPhone juga merupakan pemimpin di segmen kelas atas. Namun, larangan tersebut mungkin tidak terlalu berdampak karena belanja pemerintah untuk iPhone hanya sebagian kecil dari 19% tersebut, sementara hampir semua iPhone yang dijual di Tiongkok ditujukan untuk masyarakat.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)