Asosiasi Sepak Bola Tiongkok (CFA) memfokuskan investasinya pada pemain U23 negara itu sebagai persiapan untuk Asian Games ke-19, yang akan diselenggarakan di kandang sendiri.
Banyak pemain Tiongkok yang tidak ingin berpartisipasi dalam Asian Games ke-19.
CFA melihat turnamen mendatang sebagai peluang bagi sepak bola Tiongkok untuk bangkit kembali setelah bertahun-tahun mengalami penurunan.
Namun ambisi CFA langsung pupus ketika banyak pemain muda menolak bergabung dengan tim U23 Tiongkok.
Media Tiongkok belum mengungkapkan pemain-pemain spesifik yang tidak bersedia berkontribusi untuk tim U23 Tiongkok di Asian Games ke-19.
Namun, menurut Sohu, penolakan para pemain ini untuk bergabung dengan tim nasional sepenuhnya dapat dibenarkan.
Surat kabar olahraga terkemuka China menganalisis: "Dalam tim Olimpiade, sudah lama ada tren di mana para anggotanya tidak ingin dipanggil."
Asian Games tidak berafiliasi dengan FIFA dan jadwalnya bentrok dengan Liga Super Tiongkok (liga sepak bola nasional Tiongkok). Hal ini secara alami menyebabkan para pemain tidak memperhatikannya.
"Pendapatan pemain terkait langsung dengan bermain untuk klub mereka, jadi jelas mereka kurang termotivasi untuk mengabdi kepada tim nasional."
Alasan lainnya adalah bahwa dalam beberapa tahun terakhir, tim nasional Tiongkok di semua tingkatan belum memenangkan gelar penting apa pun.
Selain itu, setelah setiap kekalahan, para pemain menjadi sasaran kritik, sehingga mereka merasa "takut setiap kali dipanggil ke tim nasional."
Pada Asian Games ke-19, China berada di grup yang relatif mudah dengan tiga lawan yang lebih lemah: Bangladesh, Myanmar, dan India.
Sementara itu, Vietnam berada di Grup B bersama Arab Saudi, Iran, dan Mongolia.
Ini adalah salah satu dari dua grup terkuat di ASIAD 19 (bersama dengan Grup E, yang meliputi Thailand, Korea Selatan, Bahrain, dan Kuwait).
Turnamen sepak bola putra di Asian Games ke-19 akan berlangsung dari tanggal 19 September hingga 7 Oktober di Tiongkok.
Sumber







Komentar (0)