China mengatakan semakin agresif pasukan 'kemerdekaan Taiwan', semakin Beijing akan 'memperketat jerat' di sekitar pulau itu.
Pada konferensi pers di sela-sela sidang Kongres Rakyat Nasional pada tanggal 9 Maret, juru bicara delegasi militer Tiongkok Wu Qian mengatakan bahwa Taiwan menerima lebih banyak senjata dari AS tidak akan mengubah keruntuhan yang tak terelakkan dari kekuatan yang menuntut "kemerdekaan Taiwan".
Kapal perang Tiongkok selama latihan
"Semakin agresif mereka yang menginginkan kemerdekaan Taiwan, semakin erat pula jerat yang mencekik mereka," kata Wu Qian seperti dikutip Xinhua.
Orang ini menegaskan bahwa masalah Taiwan adalah urusan internal Tiongkok dan penyatuan adalah tren utamanya.
Tuan Ngo memperingatkan para separatis untuk mundur dari "tebing" atau berisiko mencapai jalan buntu jika mereka terus mengambil jalan yang salah.
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah membuka kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk menyatukannya. Dalam beberapa tahun terakhir, militer Tiongkok telah meningkatkan patroli dan latihan di sekitar pulau tersebut.
Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan telah mendeteksi sembilan pesawat militer Tiongkok, tujuh kapal angkatan laut, dan dua balon udara di sekitar pulau tersebut sejak pagi hari tanggal 8 hingga 9 Maret. Menurut Taiwan News , Taiwan telah mengerahkan pesawat, kapal perang, dan sistem rudal pantai untuk memantau aktivitas Tiongkok.
"Militer Tiongkok adalah kekuatan yang bertindak untuk melawan separatisme dan mendorong penyatuan," kata Tn. Wu Qian.
Dalam sidang parlemen minggu ini, Tiongkok mengumumkan akan meningkatkan anggaran pertahanan tahun ini sebesar 7,2 persen dibandingkan tahun lalu, menyamai peningkatan dua tahun berturut-turut sebelumnya. Anggaran pertahanan yang diusulkan untuk tahun 2025 adalah 1.780 miliar yuan (sekitar 245 miliar dolar AS).
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/trung-quoc-gui-thong-diep-cung-ran-den-dai-loan-185250309125031824.htm
Komentar (0)