
Kantor Pusat Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) di Beijing. (Foto: AFP/VNA)
Bank Rakyat Tiongkok (PBoC, bank sentral) pada tanggal 29 November menegaskan kembali sikap kerasnya terhadap mata uang kripto, memperingatkan kebangkitan spekulasi dan berjanji untuk menindak aktivitas ilegal yang terkait dengan stablecoin.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah rapat koordinasi regulasi mata uang kripto yang diadakan pada 28 November, PBoC menyatakan bahwa spekulasi mata uang kripto belakangan ini meningkat karena berbagai faktor, sehingga menimbulkan tantangan baru bagi pengendalian risiko keuangan. Bank sentral menekankan bahwa mata uang kripto tidak memiliki status hukum seperti uang fiat dan tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di pasar.
Khususnya, PBoC telah menyuarakan kekhawatiran khusus tentang stablecoin – mata uang kripto yang dipatok pada aset stabil seperti dolar AS atau emas. PBoC meyakini bahwa stablecoin tidak memenuhi persyaratan identifikasi nasabah dan pengendalian pencucian uang, sehingga menimbulkan risiko digunakan untuk kegiatan ilegal termasuk pencucian uang, penipuan, dan transfer lintas batas ilegal.
Bank sentral China mengatakan akan meningkatkan upaya untuk memerangi aktivitas keuangan ilegal ini, dengan tujuan menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan dalam negeri.
Sebelumnya pada bulan Oktober, Gubernur PBoC Pan Gongsheng mengumumkan bahwa ia akan terus memperketat kendali atas operasi dan spekulasi mata uang kripto domestik, sambil memantau dan mengevaluasi secara ketat perkembangan stablecoin di luar negeri.
Pemerintah Tiongkok telah melarang perdagangan mata uang kripto sejak tahun 2021. Namun, penambangan bitcoin diam-diam kembali ke negara tersebut meskipun ada larangan, karena banyak individu dan bisnis ingin memanfaatkan listrik murah dan maraknya pusat data di beberapa daerah.
Source: https://vtv.vn/trung-quoc-khang-dinh-lap-truong-cung-ran-doi-voi-tien-dien-tu-100251130093203602.htm






Komentar (0)