(CLO) China dapat mengisi kekosongan kepemimpinan yang ditinggalkan oleh AS dan Inggris setelah mereka menolak menandatangani deklarasi bersama tentang kecerdasan buatan (AI) pada KTT AI baru-baru ini di Paris.
Deklarasi konferensi, yang ditandatangani oleh lebih dari 60 negara, berkomitmen untuk memastikan AI bersifat "terbuka, inklusif, transparan, etis, aman, terjamin, dan dapat dipercaya".
Pemandangan konferensi di Paris. Foto: X
Namun, Inggris menyatakan bahwa kekhawatiran tentang "keamanan nasional dan tata kelola global" mencegahnya untuk menandatangani perjanjian tersebut, sementara AS tidak secara resmi menjelaskan keputusannya tetapi mengkritik peraturan yang berlebihan karena berpotensi "membunuh industri".
Madeline Carr, profesor politik global dan keamanan siber di University College London, menunjukkan bahwa Inggris, yang menjadi tuan rumah KTT Keamanan AI pertama di Bletchley Park pada tahun 2023, memprioritaskan aliansi dengan AS dalam keputusan ini.
Para analis berpendapat bahwa kegagalan AS dan Inggris untuk menandatangani perjanjian tersebut dapat menciptakan peluang bagi China untuk mengambil peran utama dalam tata kelola AI global.
China, salah satu negara penandatangan, telah menekankan komitmennya untuk mempromosikan kerja sama internasional dalam pengembangan AI. Oktober lalu, Beijing meluncurkan Inisiatif Tata Kelola AI Global dan menyerukan "hak pengembangan yang setara," tanpa memandang sistem politik suatu negara.
Negara-negara Afrika semakin banyak mengadopsi AI untuk mendorong pembangunan ekonomi . Perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti Huawei dan ZTE memainkan peran penting dalam membangun infrastruktur digital di Afrika, membantu mendorong perkembangan AI.
Pada September lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping menjanjikan hampir 360 miliar yuan (50 miliar dolar AS) selama tiga tahun ke depan untuk Afrika guna mendukung proyek-proyek infrastruktur.
Namun, penerimaan Afrika terhadap investasi dan teknologi Tiongkok belum diterjemahkan menjadi konsensus geopolitik. Seiring meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok terkait dominasi AI, para pemimpin Afrika berupaya untuk mempertahankan netralitas.
Cao Phong (menurut SCMP, Reuters, LeMonde)
Sumber: https://www.congluan.vn/trung-quoc-co-the-giu-vai-role-lanh-dao-after-the-us-and-the-uk-withdraw-from-the-announcement-of-the-negotiation-conference-post335645.html






Komentar (0)