Laporan pada konferensi tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2024, Sekolah Inspektorat senantiasa mendapat perhatian dari para pimpinan Inspektorat Pemerintah dan koordinasi departemen, kantor, dan unit dalam proses pelaksanaan tugasnya.
Hingga tanggal pelaporan, Sekolah Inspektorat telah menyelenggarakan 70 kursus untuk 8.753 siswa, melampaui rencana yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal Pemerintah pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut, terdapat 45 kelas pelatihan dan pembinaan sesuai standar kepangkatan untuk 4.535 siswa.
Untuk kelas yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan keahlian di bidang pengelolaan negara, pengawasan, penerimaan warga negara, penyelesaian pengaduan dan pengaduan, serta pemberantasan korupsi di kementerian, lembaga, dan daerah, sekolah menyelenggarakan 24 kelas untuk 4.138 siswa.
Pada tahun 2024, sekolah akan terus menerapkan pembelajaran daring yang dipadukan dengan penyelenggaraan pelatihan terkonsentrasi dan kursus pengembangan profesional. Saat ini, penyelenggaraan pelatihan daring dan kursus pengembangan pengetahuan telah menjadi kegiatan rutin, memenuhi sebagian besar kebutuhan pembelajaran dan penelitian para kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil di unit-unit tersebut.
Terkait kegiatan pelatihan dan pembinaan, Sekolah Inspektur secara aktif mempromosikan dan menghubungi kementerian, cabang, dan daerah, serta berkoordinasi untuk menyelenggarakan pelatihan dan pelatihan khusus yang sesuai dengan praktik industri. Selain itu, sekolah berfokus pada pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia pengajar di lapangan.
Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan keterampilan inspeksi, penerimaan warga negara, penanganan pengaduan dan pengaduan, serta pencegahan dan pengendalian korupsi bagi kementerian, cabang, dan daerah, sekolah telah menyusun, meninjau, memperbarui, dan mengedit 15 set dokumen untuk kursus pelatihan jangka pendek dan khusus.
Di samping hasil yang telah dicapai, Dewan Direksi Sekolah Inspektorat juga secara terus terang menyampaikan kekurangan dan keterbatasannya, antara lain: Rasio mahasiswa di kelas pelatihan dan kelas pembinaan belum seimbang; Undang-Undang Inspektorat Tahun 2022, Undang-Undang Anti Korupsi Tahun 2018, dan dokumen pedoman pelaksanaannya masih memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan namun belum menjadi pedoman resmi, sehingga dosen masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan profesional; sarana dan prasarana yang masih kurang...
Berbicara di konferensi tersebut, Wakil Inspektur Jenderal Pemerintah Le Sy Bay mengatakan bahwa pada tahun 2024, dengan faktor-faktor yang menguntungkan dan menguntungkan, Sekolah melampaui rencana sebesar 200%. Hal ini sejalan dengan hasil yang dicapai Sekolah, yang menunjukkan persatuan dan solidaritas dalam kepemimpinan dan arahan dari Dewan Direksi kepada dosen, staf, dan pekerja.
Deputi Inspektur Jenderal Pemerintah, Le Sy Bay, mengarahkan bahwa dalam waktu dekat, tahun 2025 akan menghadapi banyak kesulitan dalam penerapan kebijakan perampingan aparatur sesuai Resolusi 18. Perampingan aparatur dan Inspektorat Pemerintah tidak berada di luar kebijakan tersebut. Departemen, divisi, dan unit perlu melakukan penilaian mandiri untuk menerapkan kebijakan tersebut. Oleh karena itu, Sekolah Kader Inspektorat perlu melakukan penilaian mandiri, perampingan aparatur, efisiensi, dan efektivitas...
Wakil Inspektur Jenderal Pemerintah Le Sy Bay mengatakan, dalam penerapan kebijakan sesuai Resolusi 18, Inspektorat Pemerintah merupakan salah satu instansi yang minim mengalami perubahan dalam penyederhanaan aparatur, sehingga para pegawai Sekolah dapat bekerja dengan tenang dan melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.
Diyakini bahwa dalam menghadapi kesulitan-kesulitan umum dalam operasional Sekolah pada tahun 2025, perlu dicarikan solusi yang tepat guna untuk mengatasinya, yang menjadi tanggung jawab Dewan Direksi beserta seluruh staf dan karyawan Sekolah.
Dalam laporan yang menyebutkan sarana dan prasarana (pengelolaan, pemanfaatan, fasilitas, peralatan, dan sebagainya), menurut Wakil Inspektur Jenderal, Sekolah untuk sementara menerima untuk secara bertahap mencari solusi mengatasi kendala yang ada.
Terkait beberapa rekomendasi Sekolah, Wakil Inspektur Jenderal Le Sy Bay menyetujuinya, terutama dalam hal pelatihan dan pembinaan Ketua Tim Inspeksi, Ketua Tim Verifikasi Pengaduan dan Pengaduan. Wakil Inspektur Jenderal menyetujui dan meminta Sekolah untuk mengirimkan laporan khusus kepada Departemen Organisasi untuk dilaporkan kepada Pimpinan Inspektorat Pemerintah.
Mengapresiasi hasil yang dicapai Sekolah pada tahun 2024, Wakil Inspektur Jenderal Le Sy Bay meminta agar, segera setelah konferensi, Sekolah terus mengusulkan solusi yang efektif, khususnya mengidentifikasi masalah dan kesulitan yang ada yang akan dihadapi pada tahun 2025, untuk menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan sangat baik.
Pada hari yang sama, Komite Partai Sekolah Kader Inspektorat mengadakan konferensi untuk meninjau kerja partai tahun 2024 dan menetapkan arah dan tugas untuk tahun 2025.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhtra.gov.vn/web/guest/rss/-/asset_publisher/siHN6OneiwNE/content/id/6603261






Komentar (0)