Diharapkan siswa sekolah menengah akan memiliki waktu libur yang lebih panjang dari biasanya untuk merangsang pariwisata .
Pada awal September, sebuah dokumen kebijakan nasional tentang perluasan konsumsi jasa menekankan “pengoptimalan pengaturan liburan mahasiswa” sebagai langkah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi .
Pemerintah daerah didorong untuk menambah libur pendek di musim semi dan gugur, asalkan tidak mengurangi jumlah jam mengajar dalam satu tahun ajaran. Hal ini dipandang sebagai cara untuk memberi siswa lebih banyak waktu libur sekaligus meningkatkan pengeluaran untuk perjalanan dan hiburan.
Pada awal Maret, sebuah rencana aksi untuk meningkatkan konsumsi juga mengusulkan kemungkinan mengizinkan daerah-daerah untuk menguji coba liburan musim semi atau musim gugur tambahan. Bahkan, beberapa daerah di Tiongkok telah menguji coba ide ini.
Hangzhou, Zhejiang, adalah kota pertama yang menerapkan libur musim semi dan gugur pada tahun 2004. Enshi, Provinsi Hubei, juga menerapkan libur musim semi pada tahun 2014, dan kemudian memperluasnya ke semua sekolah dalam sistem manajemen kota. Baru-baru ini, Foshan, Provinsi Guangdong, mengumumkan rencana untuk memberikan libur musim gugur tiga hari kepada siswa SMA pada bulan November dan libur musim semi dua hari yang dikaitkan dengan libur Hari Buruh 2026.
Model-model ini memperlihatkan bahwa liburan singkat dapat secara cerdik diintegrasikan ke dalam kalender sekolah formal, sekaligus turut mendorong permintaan perjalanan keluarga.
Namun, tidak semua orang tua setuju. Li Tingting, warga Tianjin, mengatakan ia berharap ada pilihan yang lebih fleksibel untuk perjalanan keluarga. Di sisi lain, seorang orang tua bermarga Liu dari Zhoushan khawatir bahwa liburan singkat ini akan membebani pengasuhan anak bagi keluarga dengan kedua orang tua bekerja.
Namun, para pendukung mengatakan manfaat liburan tambahan tidak terbatas pada industri pariwisata. "Liburan yang lebih seimbang akan mengurangi tekanan akademik dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental mahasiswa," tegas peneliti Peng Peng.
Bahkan, di Lichuan, para siswa kembali dari liburan musim semi dengan proyek seni dan budaya yang terinspirasi oleh pengalaman mereka di luar sekolah. "Anak-anak perlu diperkenalkan dengan budaya dan alam di berbagai musim. Ini juga merupakan bagian penting dari pendidikan komprehensif," ujar Profesor Long Liangfu, pengajar di Universitas Sains dan Teknologi Elektronik Tiongkok.
"Liburan musim semi dan gugur tambahan akan membantu menyeimbangkan pasokan dan permintaan," kata Associate Professor Liu Deyan dari Shanghai Normal University. "Musim puncak terlalu ramai, dan musim sepi. Liburan tambahan akan membantu mengurangi tekanan pada biaya dan kepadatan di destinasi wisata."
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/truong-hoc-trung-quoc-keo-dai-ky-nghi-giam-ap-luc-hoc-tap-kich-cau-du-lich-post749921.html
Komentar (0)