Secara khusus, karyawan yang menerima tunjangan pengangguran akan dihentikan tunjangan penganggurannya dalam salah satu kasus berikut:
a) Memiliki pekerjaan dan menjadi subjek jaminan sosial wajib sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Jaminan Sosial;
b) Melaksanakan tugas militer , tugas dalam Keamanan Publik Rakyat, dan milisi reguler;
c) Menerima pensiun bulanan;
d) Setelah 02 kali menolak menerima pekerjaan yang diperkenalkan oleh organisasi layanan ketenagakerjaan publik di mana tunjangan pengangguran diterima tanpa alasan yang sah;
d) Tidak melakukan pemberitahuan pencarian kerja bulanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 Undang-Undang ini selama 3 (tiga) bulan berturut-turut;
e) Pergi ke luar negeri untuk menetap;
g) Belajar selama jangka waktu lebih dari 12 bulan;
h) Dikenakan sanksi administratif karena melanggar undang-undang tentang asuransi pengangguran;
i) Kematian;
k) Mematuhi keputusan penerapan langkah-langkah pendidikan wajib atau rehabilitasi narkoba wajib;
l) Dinyatakan hilang oleh pengadilan;
m) Ditahan; menjalani hukuman penjara;
n) Atas permintaan karyawan.
Pekerja yang berakhir masa tunjangan penganggurannya berdasarkan hal-hal sebagaimana dimaksud pada poin a, b, g, k, l, m, dan n di atas, maka masa pembayaran asuransi penganggurannya dicadangkan sebagai dasar perhitungan masa tunjangan pengangguran berikutnya, kecuali dalam hal status pekerja tidak diberitahukan sebagaimana dimaksud pada poin a, b, g, k, l, m, dan n di atas.
Pemerintah mengatur kasus pembatalan asuransi pengangguran, periode pembayaran asuransi pengangguran dicadangkan saat tunjangan pengangguran dihentikan.
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 74/2025/QH15 berlaku mulai 1 Januari 2026.
daidoanket.vn
Sumber: https://baolaocai.vn/truong-hop-nao-bi-cham-dut-huong-tro-cap-that-nghiep-tu-112026-post650147.html
Komentar (0)