Itulah pokok-pokok baru yang menjadi pokok bahasan Peraturan Pemerintah Nomor 33/2023/ND-CP yang diterbitkan Pemerintah pada tanggal 10 Juni, yang mengatur tentang kader tingkat kelurahan, pegawai negeri sipil, dan tenaga nonprofesional di tingkat kelurahan, desa, dan kelompok tani.
Mulai tanggal 1 Agustus, jumlah pejabat tingkat komune dan pegawai negeri sipil akan meningkat sesuai dengan jumlah populasi dan luas wilayah.
Komite Rakyat Provinsi memutuskan jumlahnya
Berdasarkan peraturan baru yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus, berdasarkan peraturan saat ini, jumlah total kader dan pegawai negeri sipil tingkat kecamatan untuk kelurahan tipe I - II - III masing-masing adalah 23 - 21 - 19 orang, sedangkan untuk kecamatan dan kota tipe I - II - III masing-masing adalah 22 - 20 - 18 orang.
Dengan mengontrak jumlah total pekerja non-profesional di tingkat komune sesuai dengan peraturan saat ini (untuk komune tipe I - II - III, masing-masing, 14 - 12 - 10 orang), dekrit baru tersebut menambahkan peraturan untuk meningkatkan (tanpa kontrol maksimum) jumlah pegawai negeri sipil tingkat komune dan pekerja non-profesional di unit administratif tingkat komune dengan ukuran populasi dan wilayah alam lebih tinggi dari standar yang ditentukan dalam Resolusi No. 1211/2016/UBTVQH13 (diubah dan ditambah dalam Resolusi No. 27/2022/UBTVQH15).
Secara khusus, menurut jumlah populasi: untuk bangsal di distrik, untuk setiap kenaikan 1/3 dari tingkat yang ditentukan, 1 pegawai negeri sipil dan 1 pekerja non-profesional dapat ditambahkan.
Untuk unit administratif lainnya, untuk setiap kenaikan setengah dari level yang ditentukan, dapat ditambah 1 pegawai negeri sipil dan 1 pekerja non-profesional.
Selain menambah jumlah pegawai negeri sipil dan tenaga nonprofesional sesuai dengan jumlah penduduk sebagaimana tersebut di atas, setiap satuan kerja perangkat daerah tingkat kecamatan yang bertambah 100% dari jumlah yang ditentukan, dapat menambah 1 orang pegawai negeri sipil dan 1 orang tenaga nonprofesional.
Keputusan Presiden ini mengatur pelaksanaan kontrak untuk setiap daerah (tingkat provinsi) dan mendelegasikan kewenangan kepada Komite Rakyat Provinsi untuk diajukan kepada Dewan Rakyat tingkat yang sama guna memutuskan jumlah spesifik kader tingkat kecamatan, pegawai negeri sipil, dan pekerja paruh waktu di tingkat kecamatan di setiap unit administrasi tingkat distrik yang dikelolanya sesuai dengan kebutuhan praktis, tetapi harus memastikan bahwa jumlah tersebut tidak melebihi jumlah total kader tingkat kecamatan, pegawai negeri sipil, dan pekerja paruh waktu di tingkat kecamatan untuk seluruh tingkat provinsi.
Komite Rakyat di tingkat distrik memutuskan jumlah dan pengaturan khusus kader, pegawai negeri sipil, dan pekerja paruh waktu di setiap unit administratif tingkat komune sesuai dengan kebutuhan praktis, tetapi harus memastikan bahwa jumlahnya tidak melebihi jumlah total kader tingkat komune, pegawai negeri sipil, dan pekerja paruh waktu di tingkat komune yang ditugaskan oleh Dewan Rakyat Provinsi ke tingkat distrik.
Pejabat tingkat komune dan pegawai negeri sipil harus memiliki gelar universitas atau lebih tinggi.
Hal baru lainnya ialah bahwa dalam keputusan tersebut ditetapkan standar, tugas, pemilihan, perekrutan, pemberhentian, pemindahan, mutasi, rotasi, pensiun, penghargaan, disiplin, penilaian, penggolongan, perencanaan, pelatihan, pembinaan, penggunaan, pengelolaan serta sistem gaji dan tunjangan bagi kader tingkat komune dan pegawai negeri sipil.
Dengan demikian, dalam Perpres ini secara tegas ditetapkan standar (kerangka kompetensi jenjang perguruan tinggi atau lebih tinggi, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan atau anggaran dasar organisasi) dan tugas (jabatan) masing-masing jabatan, jabatan fungsional (jabatan fungsional) pejabat di lingkungan kecamatan dan pegawai negeri sipil.
Jika merupakan kader tingkat kecamatan atau pegawai negeri sipil yang belum memenuhi standar, ketentuan peralihan menetapkan bahwa dalam waktu 5 tahun sejak tanggal berlakunya Keputusan ini, standar yang ditentukan harus dipenuhi. Setelah periode ini, jika standar yang ditentukan belum terpenuhi, rezim pensiun (jika memenuhi syarat) akan diterapkan atau kebijakan pengurangan staf akan diterapkan sesuai dengan peraturan Pemerintah.
Kaum muda intelektual sukarelawan dan aktivis non-profesional di tingkat komune selama 24 bulan atau lebih yang telah dievaluasi telah menyelesaikan tugasnya atau lebih baik akan diberikan prioritas dalam perekrutan atau seleksi pegawai negeri sipil di tingkat komune.
Selain itu, peraturan baru ini tidak akan menetapkan jabatan kepala polisi karena polisi reguler telah dibentuk di tingkat kecamatan. Rekrutmen dan pengangkatan pegawai negeri sipil sebagai kepala komando militer tingkat kecamatan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang milisi dan pasukan bela diri.
Untuk memastikan kesesuaian dengan karakteristik dan situasi masing-masing daerah dan mendorong desentralisasi, keputusan tersebut menetapkan kewenangan kepada Komite Rakyat provinsi untuk secara khusus mengatur pengelolaan dan penggunaan masing-masing jabatan dan jabatan pekerja non-profesional di tingkat komune agar sesuai dengan realitas masing-masing daerah.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)