FTSE telah resmi mengumumkan peningkatan status Vietnam menjadi pasar negara berkembang (emerging market) yang lebih maju. Unit ini akan menerapkan pendekatan bertahap, dengan implementasi pertama akan dilakukan pada Maret 2026, dan peningkatan status tersebut akan dikonfirmasi efektif mulai 21 September 2026.
Keputusan di atas dianggap sebagai titik balik bersejarah bagi pasar saham Vietnam. Para analis sepakat bahwa setelah peningkatan peringkat, pasar modal Vietnam akan memasuki tahap perkembangan baru. Kepercayaan investor akan meningkat, mengurangi biaya modal bagi bisnis, sehingga memudahkan bisnis untuk mengakses modal asing.
Khususnya, dalam pengumuman pada tanggal 7 Oktober, FTSE menekankan prasyarat, yaitu bahwa Vietnam harus membuka pintunya bagi perusahaan pialang internasional agar diizinkan bertindak langsung sebagai mitra dagang (counterparty) sebelum proses peningkatan resmi berlaku pada bulan September 2026.
Secara khusus, FTSE menulis: "FTSE Russell Index Management Board (IGB) menekankan bahwa membuka akses bagi broker global merupakan syarat penting untuk mengklasifikasikan pasar saham Vietnam."
Menurut pedoman FTSE dan MSCI, suatu pasar hanya dianggap “berkembang” ketika investor institusional internasional dapat dengan mudah mengakses, memperdagangkan, dan mereplikasi indeks saham secara efektif.
ETF global seperti Vanguard FTSE Emerging Markets ETF (VWO) atau iShares Core MSCI EM ETF (IEMG) juga perlu dapat membeli dan menjual saham Vietnam melalui perusahaan pialang yang mereka percaya, seringkali lembaga global seperti Goldman Sachs, Morgan Stanley, Citi, atau UBS.
Dengan persyaratan ini, saat Vietnam ditingkatkan dan "dibuka" untuk pialang, "kue" pangsa pasar pialang yang akan datang akan memiliki persaingan yang sangat besar.

Meskipun "perusahaan besar" menguasai hampir 70% pangsa pasar, terdapat lebih dari 60 perusahaan sekuritas lain yang berbagi 30% "kue" sisanya. (Foto: DT).
"Perang" ini telah dan masih sangat menarik.
Bursa Efek Kota Ho Chi Minh (HoSE) baru saja mengumumkan Peringkat Pangsa Pasar Saham, Sertifikat Reksa Dana, dan Waran Tertutup untuk kuartal ketiga. Lima posisi teratas dalam peringkat tersebut tidak berubah, termasuk VPS Securities, SSI Securities, Techcombank Securities (TCBS), Vietcap Securities, dan Ho Chi Minh City Securities (HSC).
Pada kuartal ketiga, pangsa pasar VPS terus memimpin dengan 16,02% dan meningkat 1,03% dibandingkan semester pertama tahun 2025. Di posisi kedua adalah pangsa pasar SSI Securities dengan 11,82%. TCBS dan MBS juga memperluas pangsa pasar mereka pada kuartal ketiga, masing-masing di posisi ketiga dengan 7,75% dan keenam dengan 5,61%.
Selama beberapa tahun terakhir, perusahaan sekuritas terus menyuntikkan modal, berinvestasi dalam teknologi, dan berfokus pada layanan yang meningkatkan manfaat dan pengalaman pelanggan, menunjukkan bahwa persaingan untuk pangsa pasar semakin ketat.
Sementara "perusahaan besar" menguasai hampir 70% pangsa pasar, ada lebih dari 60 perusahaan sekuritas lain yang berbagi "kue" sisanya, yakni 30%.
Di masa mendatang, meskipun persaingan diperkirakan akan semakin ketat dengan semakin banyaknya "pemain" asing, menurut para ahli, mengizinkan broker internasional untuk berpartisipasi langsung akan meningkatkan transparansi, mengurangi risiko mitra, dan sekaligus meningkatkan keandalan pasar Vietnam di mata investor institusional.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/tu-yeu-cau-cua-ftse-cuoc-chien-thi-phan-moi-gioi-se-nong-bong-20251012150308359.htm
Komentar (0)