Boeing menghadapi krisis besar karena pekerja pabrik terus memilih untuk melanjutkan pemogokan, yang menyebabkan penundaan produksi dan kesulitan keuangan yang serius.
Pekerja dari Asosiasi Pekerja Mesin Internasional (IAM) pada tanggal 23 Oktober memilih untuk menolak tawaran kontrak dan melanjutkan pemogokan yang telah berlangsung lebih dari lima minggu, yang merupakan pukulan bagi harapan investor dan manajemen Boeing untuk penyelesaian perselisihan pahit tersebut.
Sebuah pesawat Boeing di bandara Le Bourget (Prancis) pada 18 Juni 2023
Menurut Reuters, 64% pekerja menolak kesepakatan Boeing untuk menaikkan upah sebesar 35% selama empat tahun. Penolakan serikat pekerja ini dapat memaksa Boeing untuk menawarkan persyaratan yang lebih baik guna menyelesaikan krisis.
Para pemimpin serikat pekerja mengatakan mereka siap melanjutkan perundingan dengan Boeing mengenai kontrak tahun 2014. "Setelah 10 tahun berkorban, kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan kami berharap dapat melakukannya dengan segera melanjutkan negosiasi," ujar para pemimpin IAM.
Pada bulan September, Boeing dan IAM mengumumkan kesepakatan sementara yang mencakup kenaikan upah sebesar 25 persen dan program produksi pesawat komersial selama empat tahun di wilayah Seattle. Saat itu, ketua serikat pekerja IAM Distrik 751, Jon Holden, menyebutnya "kesepakatan terbaik yang pernah ada." Namun, 95 persen pekerja IAM kemudian menolak kesepakatan sementara tersebut dan melakukan aksi mogok.
Kebuntuan ketenagakerjaan ini terjadi di tengah tahun yang penuh tantangan bagi Boeing, yang telah menjadi fokus berbagai investigasi federal terkait kegagalan pintu pesawat Alaska Airlines di udara pada bulan Januari. Boeing juga menghadapi kerugian hampir $8 miliar pada tahun 2024 setelah pemogokan tersebut menghentikan produksi pesawat 737 MAX, 777, dan 767, menurut Reuters. Boeing melaporkan kerugian lebih dari $6 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024 saja.
Boeing 737 MAX memiliki kesalahan baru
"Ini adalah krisis besar dan butuh waktu untuk pulih, tetapi ketika itu terjadi, krisis ini berpotensi menjadi hebat lagi," kata CEO Boeing Kelly Ortberg, yang mengatakan bahwa ia saat ini sedang meninjau bisnis Boeing dan perkiraan jangka panjang.
Direktur Keuangan Boeing, Brian West, mengatakan kepada para analis bahwa ia memperkirakan perusahaan akan terus membakar uang tunai sepanjang tahun 2025 dan tiga bulan terakhir tahun 2024, yang menyebabkan saham Boeing turun 1,7%. West mengatakan perusahaan memiliki rencana untuk memperbaiki neraca keuangan Boeing dalam waktu dekat, yang dapat mencakup penawaran saham dan sekuritas terkait saham.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/tuong-lai-bat-dinh-cua-boeing-truoc-lan-song-dinh-cong-185241024111342898.htm






Komentar (0)