
Tim putri Vietnam mengincar medali emas SEA Games kelima berturut-turut - Foto: THANH DINH
Setelah kekalahan mengejutkan 0-1 melawan Filipina, tim putri Vietnam mengamankan kemenangan 2-0 melawan Myanmar. Kini, tantangan mereka selanjutnya di semifinal adalah Indonesia – tim yang bertekad untuk bertransformasi.
Semangat sang juara
Di Grup B, hasilnya ditentukan pada menit-menit terakhir ketika ketiga tim – Vietnam, Filipina, dan Myanmar – memiliki poin yang sama, yaitu 6 poin. Selisih gol yang lebih unggul (+8) membantu tim putri Vietnam merebut posisi teratas, menggeser rival mereka, Filipina, ke posisi kedua dan mengeliminasi Myanmar.
Dalam kemenangan melawan Myanmar, fleksibilitas taktis dan pengalaman para pemain kunci dimanfaatkan dengan baik. Lini tengah, dengan mobilitas Thai Thi Thao dan Hai Linh, mengendalikan area tengah dengan baik. Pertahanan, di bawah komando kiper Kim Thanh dan Hoang Thi Loan, bermain sangat fokus untuk mempertahankan skor.
Menghadapi Indonesia, tim putri Vietnam memiliki keunggulan psikologis yang signifikan berdasarkan sejarah pertemuan mereka. Pada Kejuaraan Sepak Bola Wanita Asia Tenggara Agustus 2025, tim Vietnam "menghancurkan" Indonesia dengan kemenangan 7-0. Perbedaan tingkat keterampilan ini, ditambah dengan momentum dari pertandingan melawan Myanmar, berarti kemenangan sepenuhnya berada dalam jangkauan tim putri Vietnam.

Pelatih Mai Duc Chung dan tim nasional putri bertekad mempertahankan medali emas SEA Games ke-33 mereka - Foto: TTO
Waspadalah terhadap deretan bintang naturalisasi Indonesia.
Meskipun dianggap sebagai tim "terlemah" di antara empat semifinalis (setelah kalah 0-8 dari Thailand di pertandingan pembuka), Indonesia bukanlah lawan yang bisa diremehkan, terutama mengingat peningkatan performa mereka dalam kemenangan 3-1 atas Singapura. Berbeda dengan status "poin mudah" mereka di SEA Games sebelumnya, kali ini tim Indonesia menampilkan citra baru berkat kebijakan naturalisasi mereka yang kuat.
Pelatih Mai Duc Chung secara khusus memperingatkan para pemainnya tentang "poros vertikal" lawan yang terdiri dari pemain naturalisasi. Ini termasuk bek tengah Nahon Emily Julia Frederica, gelandang De Zeeuw Felicia Victoria, dan terutama gelandang serang Warps Isa Guusje. Para pemain ini memiliki fisik ideal dan pendekatan modern terhadap sepak bola. Bersama-sama, mereka membentuk kerangka yang jauh lebih kuat untuk tim nasional Indonesia dibandingkan masa lalu.
"Jangan lengah hanya karena kalah telak dari Thailand. Begitu tim melakukan pemanasan dan para pemain naturalisasi masuk ke ritme permainan, Indonesia akan sangat berbahaya dalam duel udara dan adu kecepatan," komentar pelatih Mai Duc Chung.
Pelajaran dari kekalahan melawan Filipina tetap sama: penguasaan bola, mendominasi permainan, tetapi gagal mencetak gol dan membuat diri mereka rentan terhadap serangan balik bola panjang. Oleh karena itu, tugas pertahanan Vietnam adalah untuk memblokir ruang, meminimalkan bola mati dan bola lambung ke area penalti.
Dalam pertandingan semifinal ini, tim putri Vietnam kemungkinan besar akan menurunkan susunan pemain terkuat mereka untuk mengamankan kemenangan awal, sekaligus mengistirahatkan pemain kunci untuk final.
Dengan kemampuan teknis dan taktis yang unggul serta moral yang tinggi, para penggemar berhak percaya akan kemenangan melawan Indonesia, yang akan membawa tim putri Vietnam lebih dekat ke medali emas SEA Games kelima berturut-turut mereka.
Sumber: https://tuoitre.vn/tuyen-nu-viet-nam-indonesia-huong-ve-tran-chung-ket-20251214082843339.htm






Komentar (0)