
Penyerang Michael Udebuluzor (kiri) dalam pertandingan melawan Tiongkok di Piala Asia Timur 2025 - Foto: VCG
"Saya ingin meminta maaf, sungguh-sungguh minta maaf, dengan tulus minta maaf atas komentar saya setelah pertandingan. Saya tidak pernah bermaksud menyinggung siapa pun. Saya menyesali segala luka yang saya timbulkan kepada penggemar Tiongkok," tulis Udebuluzor di Instagram.
Tak berhenti di situ, Udebuluzor mengungkapkan bahwa ia akan menyumbangkan 20-25% dari gajinya tahun depan untuk membantu talenta-talenta muda meraih impian sepak bola mereka di Tiongkok. Udebuluzor lebih lanjut menjelaskan: "Saya tidak pernah mengatakan bahwa media Tiongkok buruk atau penggemar Tiongkok buruk.
Komentar yang saya buat sama sekali tidak dimaksudkan seperti itu." Setelah tim Hong Kong kalah dalam pertandingan tersebut, Udebuluzor tertangkap basah menggunakan kata-kata kasar untuk merujuk pada suporter Tiongkok. Saat itu, Udebuluzor berkata melalui pengeras suara: "Lihatlah suporter Tiongkok, lain kali kita akan mengalahkan para bajingan ini."
Segera setelah komentar Udebuluzor dipublikasikan di media, sang pemain langsung dikritik habis-habisan. Para penggemar Tiongkok pun terus-menerus menyerang akun media sosial Suzhou Dongwu Club, tempat Udebuluzor bermain.
Banyak orang mendesak Suzhou Dongwu untuk mengakhiri kontrak yang baru saja mereka tandatangani dengan Udebuluzor. Mereka bahkan ingin melarang Udebuluzor bermain di turnamen Tiongkok.
Udebuluzor (21 tahun) adalah putra mantan pemain Nigeria, Cornelius Udebuluzor. Ia lahir ketika ayahnya bermain untuk Rangers Club di Divisi Pertama Hong Kong. Setelah dewasa, Udebuluzor bermain di Jerman sebelum pindah ke Tiongkok untuk bergabung dengan Suzhou Dongwu Club. Hingga saat ini, Udebuluzor telah bermain 19 pertandingan untuk tim nasional Hong Kong dan mencetak 2 gol.
Sumber: https://tuoitre.vn/tuyen-thu-hong-kong-xin-loi-cdv-trung-quoc-20250719102540676.htm






Komentar (0)