Dari gol melawan Nepal
Kalau kita lihat dari papan skor dan situasi yang mengarah ke gol, nampaknya bola-bola atas dan serangan dari sayap masih menjadi cara paling ampuh bagi tim Vietnam untuk menembus gawang lawan, sebab 2/3 gol tercipta dari serangan tersebut.
Lazimnya, untuk gol pembuka, dari sayap kanan, Tien Anh melepaskan umpan silang dengan titik pendaratan yang sangat tidak nyaman, mengeliminasi pertahanan lawan sepenuhnya sehingga Tien Linh di dalam punya cukup ruang untuk mengontrol bola dengan apik dan kemudian menyelesaikannya ke gawang Nepal.
Pertempuran udara menjadi keunggulan tim Vietnam. Foto: Huu Ha
Atau seperti gol kedua yang berasal dari tendangan sudut, bola digantung di area penalti sehingga menimbulkan kekacauan, dan di momen kekacauan itu, Xuan Manh ada di sana pada waktu yang tepat untuk melepaskan tembakan rebound yang menentukan dan membawa Vietnam unggul 2-1.
Melihat hasil langsung yang ada, terlihat bahwa umpan silang dari kedua sayap dan bola-bola atas masih menjadi senjata andalan, sehingga membawa hasil yang nyata bagi tim Vietnam.
Tapi itu belum semuanya.
Namun, jika kita melihat lebih dekat keseluruhan pertandingan, gambarannya sangat berbeda. Bola-bola tinggi menghasilkan gol, tetapi momen-momen yang paling membangkitkan emosi dan membuat Nepal bingung justru datang dari kombinasi bola-bola pendek tim Vietnam.
Sepanjang pertandingan, terutama di babak pertama, anak didik pelatih Kim Sang Sik banyak menciptakan situasi berbahaya dengan umpan-umpan cepat dan sedikit sentuhan di tengah dan area sempit.
Namun, permainan terbaik tim Vietnam dalam pertandingan melawan Nepal justru datang dari koordinasi tim kecil. Foto: Huu Ha
Meski belum bisa dikonversi menjadi gol, pergerakan tersebut memperlihatkan potensi serangan yang besar, senjata yang punya daya rusak dan variasi yang jauh lebih besar ketimbang sekadar mengandalkan umpan silang dari sayap.
Permainan sayap dan umpan silang bisa efektif melawan lawan yang lebih lemah, tetapi akan sangat mudah ditebak saat menghadapi tim yang bermain bertahan dan pandai menangani bola-bola tinggi.
Sebaliknya, permainan tim yang cepat dan terkoordinasi berdasarkan teknik dan pemahaman para pemain adalah kunci untuk menghancurkan pertahanan "bus tingkat" seperti Nepal pada pertandingan terakhir.
Dengan apa yang telah ditunjukkan, Pelatih Kim Sang-sik harus menemukan cara untuk menyeimbangkan opsi serangan. Artinya, ia harus memanfaatkan pertempuran udara saat dibutuhkan, tetapi harus tetap meningkatkan koordinasi, teknik, dan kecepatan pemain kecil seperti yang baru saja ditunjukkan.
Sumber: https://vietnamnet.vn/tuyen-viet-nam-hlv-kim-sang-sik-va-buoc-di-tim-vu-khi-toi-thuong-2451609.html
Komentar (0)