
Timnas Indonesia Incar Gelar Piala ASEAN Perdana Berkat Pemain Naturalisasinya - Foto: PSSI
Pada dini hari tanggal 12 Oktober, Indonesia kalah 0-1 dari Irak dan resmi kehilangan impian mereka untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Hasil ini sungguh mengecewakan, mengingat mereka telah menginvestasikan banyak uang untuk menaturalisasi pemain, merekrut pelatih, dan membiayai banyak perjalanan pelatihan ke luar negeri yang mahal.
Kekalahan melawan Arab Saudi dan Irak juga menunjukkan bahwa saat ini, kemampuan Indonesia belum cukup untuk lolos ke Piala Dunia. Mereka memiliki banyak pemain yang bermain di Eropa, tetapi mereka tidak memiliki kelas dan pengalaman yang cukup untuk mengukir sejarah.
Oleh karena itu, pers Indonesia langsung membahas kembalinya tujuan... Piala ASEAN. Sejak lama, sepak bola negeri kepulauan ini selalu mendambakan gelar juara turnamen nomor 1 di Asia Tenggara. Meskipun telah mencapai final sebanyak 5 kali, Indonesia belum pernah sekalipun menyentuh gelar ini.
Peluang bagi mereka semakin besar ketika Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) mempertimbangkan penyelenggaraan Piala ASEAN 2026 di musim panas. Saat itu, Piala Dunia 2026 juga akan berlangsung secara paralel, sehingga pemain naturalisasi Indonesia tidak perlu lagi bertugas di klub. Dengan demikian, tim nasional Indonesia akan memiliki cukup pemain untuk berlaga di Piala ASEAN.
Tribunnews , salah satu surat kabar sepak bola ternama di Indonesia, berkomentar: "Karena Piala ASEAN berlangsung saat FIFA sedang berkonsentrasi pada tim nasional, bintang-bintang seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, Maarten Paes,... akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi di Piala ASEAN 2026.
Dengan tim yang sudah mencapai babak kualifikasi ke-4 Piala Dunia, tidak sulit bagi Indonesia untuk memenangi kejuaraan."
Selain Piala ASEAN, Indonesia masih punya satu ajang lagi, yaitu Piala Asia 2027. Pada 2023, mereka mencetak sejarah dengan lolos babak penyisihan grup untuk pertama kalinya. Pertanyaannya sekarang, apakah mereka akan tetap di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert atau tidak.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berada di bawah tekanan besar karena para penggemar menuntut agar ahli strategi asal Belanda itu dipecat karena gagal memberi kesan pada gaya bermainnya.
Sumber: https://tuoitre.vn/truot-world-cup-bong-da-indonesia-chuyen-huong-sang-asean-cup-20251012141614607.htm
Komentar (0)