Pelatih Luciano Spalletti bertanggung jawab atas kekalahan Italia - Foto: REUTERS
Dua gol tim Swiss dicetak oleh Remo Freuler pada menit ke-37 dan Ruben Vargas pada menit ke-46. Melihat penampilan ini, pakar sepak bola Phan Anh Tu mengungkapkan kekecewaannya.
Italia kalah total.
Bapak Phan Anh Tu berkomentar: "Tim Italia menunjukkan wajah yang mengecewakan saat melawan Swiss. Mereka kalah telak dan menunjukkan kepada penonton betapa buruknya mereka sebagai sebuah tim."
Italia telah kehilangan selera. Kualitas bertahan yang dulu menjadi andalan mereka telah memudar. Tim ini kekurangan bek yang sangat tangguh. Pertahanan Italia kini buruk, kurang terampil dan kurang cerdik. Ketangguhan dan kelicikan dalam bertahan telah lenyap.
Mungkin pelatih Luciano Spalletti tahu tim Italia itu lemah, jadi ia hanya fokus pada babak kedua. Sayangnya, mereka kebobolan 1 gol di babak pertama dan kebobolan gol kedua terlalu cepat, menyebabkan segalanya menjadi tidak terkendali.
Tim Italia bermain seperti anak sekolah dasar. Para pemainnya terlalu lemah secara fisik dan mental. Mereka tidak mampu bersaing satu lawan satu dengan Swiss yang matang, dewasa, dan waspada.
Ini adalah tanda peringatan bagi sepak bola Italia. Mungkin ada masalah dalam pemilihan pemain. Posisi-posisi penting di Serie A semuanya diisi oleh pemain asing, sehingga tim nasional terlalu lemah. Melihat tim Italia ini mengingatkan banyak orang pada Paolo Maldini dan Alessandro Nesta.
Swiss bisa melaju jauh di Euro 2024 - Foto: REUTERS
Swiss bisa melangkah jauh
Pakar sepak bola Phan Anh Tu berkomentar: "Tim Swiss bermain sangat baik. Saya merasa semua posisi mereka berada di puncak karier mereka. Mereka melengkapi Swiss."
Harus diakui, apa pun yang terjadi, tepung tetaplah yang dibutuhkan untuk membuat adonan. Swiss harus memiliki tim yang pemainnya saling memahami pemikiran satu sama lain untuk menciptakan ritme permainan yang harmonis. Pelatih Murat Yakin telah berhasil menciptakan tim yang seimbang.
Bek tengah Manuel Akanji bermain sangat matang, Rodriguez tenang. Kapten Granit Xhaka, Ruben Vargas, dan Breel Embolo berpadu membentuk formasi yang solid.
Swiss adalah negara yang dekat dengan Jerman, sehingga sangat dipengaruhi oleh disiplin sepak bola. Di Euro 2024, Swiss sangat terorganisir, disiplin, dan berhati-hati. Mereka bermain dengan ritme dan teratur.
Saya yakin Swiss bisa melaju jauh, tergantung pada braketnya, mereka bisa mencapai semifinal. Tim mana pun dengan skuad yang matang, harmonis, dan berpengalaman akan mudah beradaptasi.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/tuyen-y-khong-con-vi-gi-o-euro-2024-20240630021051668.htm
Komentar (0)