Kementerian Pertahanan Ukraina merilis video sebuah kapal tak berawak mendekati kapal pengintai Ivan Khurs, kemungkinan menabrak buritan kapal.
"Kapal pengintai Rusia Ivan Khurs bertemu dengan kapal nirawak Ukraina. Perpaduan yang sempurna," ujar Kementerian Pertahanan Ukraina pada 25 Mei ketika merilis video yang tampaknya direkam oleh kamera di atas kapal nirawak.
Video menunjukkan kapal nirawak mendekati buritan kapal pengintai Ivan Khurs dengan kecepatan tinggi, tetapi sinyal terputus ketika kendaraan tersebut berada beberapa meter dari kapal angkatan laut Rusia. Belum jelas apakah kapal nirawak Ukraina tersebut menyebabkan kerusakan pada kapal pengintai Rusia atau dicegat.
Kapal cepat Ukraina mendekati kapal pengintai Rusia dalam video yang dirilis pada 25 Mei. Video: Kementerian Pertahanan Ukraina
Sebelumnya, pada 24 Mei, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Ukraina menggunakan tiga kapal tak berawak untuk menyerang kapal pengintai Ivan Khurs namun gagal, saat kapal tersebut berpatroli untuk melindungi dua jaringan pipa gas Turkstream dan Blue Stream di Laut Hitam.
Badan tersebut mengatakan kapal pengintai Ivan Khurs "menghancurkan semua speedboat musuh" 140 km timur laut Selat Bosphorus, kemudian melanjutkan misinya.
Armada Laut Hitam Rusia baru-baru ini mencatat beberapa serangan oleh kapal nirawak dan kendaraan udara nirawak (UAV) terhadap kapal perang dan pangkalan angkatan laut di Sevastopol, Krimea. Rusia mengklaim serangan tersebut tidak berhasil karena kendaraan nirawak tersebut hancur atau tersangkut jaring.
Rusia menuduh Ukraina menggunakan kapal tak berawak dan UAV untuk menyerang infrastruktur di semenanjung Krimea, tetapi Ukraina sering membantah keterlibatan dalam aktivitas ini.
Laksamana Madya Viktor Sokolov, komandan Armada Laut Hitam, mengonfirmasi pada 12 Mei bahwa unitnya telah memperkuat jaringan pertahanan berlapis-lapis di pelabuhan militer Sevastopol untuk menghadapi ancaman dari kapal bunuh diri dan kapal selam tak berawak.
Kapal pengintai Ivan Khurs dari kelas Proyek 18280 memiliki bobot benaman 4.000 ton, dapat bergerak dengan kecepatan maksimum 37 km/jam, dan beroperasi terus menerus selama 45 hari. Kapal ini memiliki 120 awak, dilengkapi dengan empat meriam MTPU 14,5 mm, rudal pertahanan udara 9K38 Igla dan 9K333 Verba, serta UAV Orlan-10.
Lokasi pipa TurkStream dan Blue Stream. Grafik: GV
Nguyen Tien (Menurut CNN )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)