Itu adalah salah satu komentar paling jujur yang pernah disampaikan seorang pejabat senior Ukraina setelah AS mengakui tidak bisa lagi menjamin bantuan militer untuk Ukraina. Ia mengatakan bahwa jika bantuan itu ditahan, "akan ada risiko besar bahwa kita akan kalah dalam perang ini."
Tentara Ukraina di wilayah Chernihiv, Ukraina pada 5 Desember 2023. Foto: Reuters
Para pejabat Gedung Putih mengatakan pada hari Senin bahwa Amerika Serikat kehabisan waktu dan uang untuk membantu Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia. Pemerintahan Presiden Joe Biden pada bulan Oktober meminta Kongres hampir $106 miliar untuk mendanai Ukraina, Israel, dan keamanan perbatasan, tetapi Partai Republik yang mengendalikan DPR menolak paket tersebut.
Bapak Yermak menyoroti bahaya hilangnya dukungan keuangan dan persenjataan bagi Ukraina. Pemerintah Ukraina diperkirakan akan mengalami defisit anggaran sebesar $43 miliar tahun depan. "Tentu saja, tanpa dukungan anggaran langsung ini, akan sulit bagi kami untuk mempertahankan status quo dan... bagi rakyat untuk bertahan hidup," ujarnya.
Tuan Yermak, yang sedang dalam kunjungan keduanya ke Amerika Serikat hanya dalam beberapa minggu, mengatakan ia berencana untuk menekan para anggota parlemen dan pejabat AS tentang pentingnya Kongres menyetujui paket bantuan baru.
Ukraina telah melancarkan serangan balasan besar-besaran tahun ini, tetapi belum mampu menembus pertahanan Rusia. Sementara itu, pasukan Rusia masih gencar menyerang dan menunjukkan dominasi di front timur Ukraina.
Hoang Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)