Budaya memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan global.

Menteri Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata Nguyen Van Hung dan delegasi Vietnam berfoto bersama Asisten Direktur Jenderal UNESCO Ernesto Ottone. Foto: Departemen Kerja Sama Internasional

Upacara pembukaan konferensi pada tanggal 29 September dihadiri oleh Perdana Menteri Pedro Sanchez dari Spanyol, Asisten Direktur Jenderal UNESCO untuk Kebudayaan Ernesto Renato Ottone, Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares Bueno, Menteri Kebudayaan Spanyol Ernest Urtasun, Presiden wilayah Catalan Salvador Illa, para Menteri, Ketua delegasi dari 165 negara, perwakilan organisasi antarpemerintah, universitas, lembaga penelitian, organisasi profesi pemuda, pakar budaya dan mitra dari sektor swasta...

Delegasi Vietnam yang menghadiri Konferensi tersebut dipimpin oleh Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Nguyen Van Hung.

Setelah upacara pembukaan dan sesi pleno, Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Nguyen Van Hung menghadiri sesi Diskusi Tingkat Menteri yang diselenggarakan bersama oleh UNESCO dan Uni Eropa (UE) dengan tema “Kebudayaan, katalisator pembangunan berkelanjutan: Mempromosikan kebijakan berbasis praktik dalam proses pembuatan kebijakan”.

Menteri Nguyen Van Hung menegaskan bahwa Partai dan Negara Vietnam senantiasa memberikan perhatian khusus pada pembangunan budaya dan manusia, menempatkan budaya setara dengan ekonomi dan politik, menjadikan budaya sebagai fokus kebijakan dan strategi pembangunan nasional, serta melaksanakan tujuan pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa. "Dalam proses tersebut, Vietnam menekankan pentingnya penyusunan kebijakan, termasuk kebijakan budaya yang didasarkan pada data, indikator, dan penilaian praktis untuk mengikuti kebutuhan dan perkembangan situasi secara cermat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan integrasi internasional Vietnam yang semakin mendalam," tegas Menteri Nguyen Van Hung.

Delegasi dari berbagai negara berfoto kenang-kenangan. Foto: Departemen Kerja Sama Internasional

Berbicara pada sesi diskusi, para Menteri negara-negara tersebut sangat mengapresiasi Vietnam karena secara serius melaksanakan komitmen internasional dan berhasil menerapkan model dan inisiatif seperti di Trang An.

Dengan pesan "Tidak ada masa depan tanpa budaya", para Menteri/Kepala Delegasi dengan suara bulat menegaskan bahwa budaya adalah hak asasi manusia yang fundamental, barang publik global, dan pilar penting untuk membangun masyarakat yang adil, damai, inklusif, dan berkelanjutan. Secara khusus, para Menteri menyerukan agar budaya menjadi tujuan independen dalam kerangka kerja pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah tahun 2030.

Pada saat yang sama, para Menteri/Kepala Delegasi menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat multilateralisme, memobilisasi kebijakan, sumber daya, dan mekanisme kerja sama untuk menjadikan kebudayaan sebagai pilar kerja sama internasional dan pembangunan berkelanjutan di era baru.

Konferensi ini mengidentifikasi enam bidang utama kebijakan budaya global di periode mendatang (hak budaya; budaya dan transformasi digital; budaya dan pendidikan; ekonomi budaya; budaya dan aksi iklim; budaya, warisan, dan krisis) dan menambahkan dua bidang fokus baru dibandingkan dengan MONDACULT 2022 (budaya dan perdamaian, budaya dan kecerdasan buatan); serta menekankan pengembangan kerangka kerja indeks budaya global untuk mengukur kontribusi budaya terhadap pembangunan secara akurat. Hal ini dianggap sebagai langkah maju kelembagaan, yang menghubungkan budaya secara langsung dengan isu-isu keamanan, teknologi, dan data global.

Juga dalam rangka Konferensi MONDACULT 2025, pada sore hari tanggal 1 Oktober, Menteri Nguyen Van Hung akan terus berpartisipasi dalam sesi diskusi tentang Ekonomi Budaya.

Komentar (0)