Komite Kebudayaan dan Masyarakat Majelis Nasional menyetujui perlunya Resolusi tersebut, tetapi menyarankan klarifikasi berbagai peraturan untuk memastikan kelayakan dan transparansi. Poin penting adalah usulan untuk memberikan kewenangan yang lebih kuat kepada Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan dalam merekrut, memobilisasi, dan memindahkan guru guna mengatasi kelebihan dan kekurangan guru di daerah, tetapi perlu untuk mendefinisikan secara jelas ruang lingkup mobilisasi dan mekanisme pemantauannya untuk menghindari hal-hal negatif.
Pemerintah mengusulkan penggunaan satu set buku teks terpadu untuk menghemat anggaran dan memastikan konsistensi, tetapi lembaga peninjau mencatat bahwa harus ada mekanisme kendali mutu untuk menghindari monopoli. Rancangan undang-undang ini juga mendorong transformasi digital, membangun basis data nasional, dan memobilisasi kemitraan publik-swasta, tetapi peningkatan kapasitas digital guru perlu dilakukan untuk menghindari pergeseran. Kerja sama internasional diperluas, mendorong penyelenggaraan seminar dan menarik pakar asing, tetapi keamanan pendidikan harus dipastikan.
Kebijakan untuk mendukung peserta didik mencakup buku teks gratis mulai tahun 2030, biaya kuliah gratis untuk Pendidikan Pertahanan dan Keamanan Nasional di universitas, dukungan bagi mahasiswa doktoral kunci, dan menghindari duplikasi dengan program yang ada. Draf tersebut mensyaratkan penyediaan setidaknya 20% anggaran untuk pendidikan, insentif untuk lahan, pajak, dan kredit transparan, serta pencegahan penyalahgunaan kebijakan. Jika seluruh isi Resolusi ini terpenuhi, Resolusi ini akan menciptakan fondasi kelembagaan yang penting bagi sistem pendidikan yang modern, mandiri, dan terintegrasi.
Sumber: https://nhandan.vn/ video -hoan-thien-the-che-de-tao-but-pha-trong-phat-trien-giao-duc-post923648.html






Komentar (0)