Seiring meredanya inflasi, isu pemangkasan suku bunga kebijakan akan segera menjadi agenda bank-bank sentral ASEAN. Namun, inti perdebatannya adalah apakah bank-bank sentral ASEAN dapat memangkas suku bunga sebelum Federal Reserve AS (The Fed), dan memiliki kebebasan kebijakan moneter yang cukup untuk bertindak berbeda dari The Fed.
Hal ini menjadi isu yang diangkat dalam laporan “ASEAN Perspectives: Fed one way, ASEAN another?” yang baru saja diterbitkan oleh Departemen Riset Global HSBC Bank pada 10 Agustus.
Situasi di kawasan ini akan cukup beragam, menurut HSBC. Bahkan negara-negara ASEAN dengan defisit transaksi berjalan seperti Indonesia dan Filipina akan memiliki langkah yang berbeda. Misalnya, Indonesia mungkin akan memangkas suku bunga sebelum The Fed, karena suku bunga kebijakan riilnya sudah lebih tinggi daripada sebelum pandemi, sementara neraca transaksi berjalannya berada dalam posisi yang lebih baik.
HSBC yakin bahwa bank sentral Filipina hanya akan memangkas suku bunga setelah The Fed mengambil langkah untuk memangkas suku bunga. Foto: Arab News
Namun, Filipina tidak memiliki tingkat kebebasan yang sama dalam hal kebijakan moneter. Negara ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk mendinginkan dan menstabilkan kondisi domestik. Bank sentral Filipina hanya akan memangkas suku bunga setelah The Fed melakukannya. Presedensi menunjukkan bahwa Filipina memiliki ruang paling kecil untuk melawan The Fed, menurut HSBC.
Sementara itu, negara-negara dengan surplus neraca berjalan seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan Vietnam juga akan bertindak tidak konsisten. Negara-negara dengan surplus besar dapat menahan langkah The Fed karena mereka tidak terlalu membutuhkan modal asing, dan ekspor mereka dapat memenuhi kebutuhan impor mereka.
Neraca berjalan Malaysia kemungkinan akan kembali ke level sebelum pandemi, memberikan negara ini lebih banyak keleluasaan dalam menghadapi The Fed. Inflasi juga terkendali, sehingga Malaysia kemungkinan akan mempertahankan suku bunga.
Surplus Thailand kemungkinan akan menyusut lebih lanjut, memaksa bank sentral untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi daripada sebelum pandemi. Singapura, di sisi lain, memiliki ruang untuk berbeda dari The Fed, tetapi kebijakan moneter hanya akan dilonggarkan ketika inflasi inti mereda, menurut HSBC.
Vietnam merupakan kasus khusus, dengan masalah domestik yang lebih diutamakan daripada masalah eksternal. Bank Negara Vietnam (SBV) telah mendahului negara-negara ASEAN lainnya dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 1,5 poin persentase (menjadi 4,50%) hanya dalam tiga bulan. Suku bunga acuan SBV sudah berada di bawah level pra-pandemi, dan HSBC memperkirakan bank tersebut akan memangkas suku bunga sebesar 0,5 poin persentase lagi dalam beberapa bulan mendatang.
Bank Negara Vietnam telah memangkas suku bunga sebesar 1,5% dalam tiga bulan, dan mungkin akan memangkasnya lagi sebesar 0,5% di waktu mendatang, menurut HSBC.
Permintaan domestik di Vietnam melemah dan impor menurun, sehingga posisi neraca berjalan menjadi lebih baik. Hal ini, hingga batas tertentu, juga membantu menstabilkan nilai tukar VND dan memberi otoritas moneter ruang untuk menjauhkan diri dari The Fed karena mereka lebih fokus pada isu-isu domestik.
HSBC juga memprediksi inflasi Vietnam akan meningkat pada tahun 2024, tetapi tidak cukup tinggi untuk memicu kenaikan suku bunga. Bank memperkirakan inflasi akan naik menjadi sekitar 3% pada paruh kedua tahun 2024, jauh di bawah ambang batas SBV sebesar 4,5%.
Pertanyaan kunci bagi bank sentral ASEAN, menurut HSBC, adalah seberapa besar kebebasan kebijakan moneter yang dimiliki masing-masing negara dibandingkan dengan The Fed. Jawaban atas pertanyaan ini merupakan kunci untuk menentukan kapan bank sentral dapat memangkas suku bunga.
HSBC meyakini bahwa menyimpang dari jalur The Fed terlalu dini dapat menyebabkan pelarian modal besar-besaran dan depresiasi nilai tukar secara tiba-tiba karena investor menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi, isu inti bagi para pembuat kebijakan moneter, setelah inflasi dan pertumbuhan. HSBC juga memperkirakan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada kuartal kedua tahun 2024 .
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)