![]() |
Presiden Luong Cuong berpidato pada Debat Umum Tingkat Tinggi Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, 23 September. (Foto: Hoang Hong) |
Pada pertemuan tanggal 22 September, Presiden Luong Cuong dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membahas banyak isu, termasuk kesepakatan untuk mempromosikan peran sentral ASEAN dalam struktur keamanan dan pembangunan di kawasan, termasuk menyelesaikan perselisihan di Laut Timur dengan cara damai , mematuhi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982 serta memberikan kontribusi bersama terhadap isu-isu global.
Pada tanggal 23 September, saat berpidato di Sesi Debat Tingkat Tinggi Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80, Presiden Luong Cuong menghimbau masyarakat internasional untuk menjunjung tinggi multilateralisme dan sistem internasional yang berdasarkan hukum internasional, menghimbau negara-negara untuk mematuhi hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, menghormati kemerdekaan, kedaulatan , dan keutuhan wilayah, tidak mencampuri urusan dalam negeri, tidak menggunakan kekerasan atau mengancam akan menggunakan kekerasan, menyelesaikan pertikaian dengan cara damai; menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan, keselamatan, kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Timur berdasarkan hukum internasional, UNCLOS 1982.
Pada pertemuan dengan anggota kongres AS pada hari yang sama, Presiden Luong Cuong menekankan pentingnya AS untuk terus menghargai peran sentral ASEAN dan memperkuat kerja sama dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, keamanan maritim, pembangunan berkelanjutan, dll.
Presiden menyarankan agar AS terus memperkuat hubungan dengan ASEAN, mendorong peran sentral ASEAN, dan berkoordinasi di forum-forum multilateral untuk berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, kerja sama, dan pembangunan di kawasan. Para anggota parlemen AS juga menekankan pentingnya menjaga dialog dan kerja sama dengan ASEAN untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan.
Sebelumnya, juga terkait kerja sama di sektor maritim, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Austria Christian Stocker (22 September), Presiden Luong Cuong meminta Parlemen Austria segera meratifikasi Perjanjian Perlindungan Investasi Vietnam-Uni Eropa (EVIPA) sekaligus memberikan suara positif agar Komisi Eropa dapat mencabut "kartu kuning" bagi hasil laut Vietnam.
Sumber: https://baoquocte.vn/viet-nam-keu-goi-giai-quyet-hoa-binh-tranh-chap-o-bien-dong-tren-co-so-unclos-tai-lien-hop-quoc-329656.html
Komentar (0)