Pada malam tanggal 28 Oktober, Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan delegasi Vietnam kembali ke Hanoi , menyelesaikan kunjungan kerja mereka untuk menghadiri KTT ASEAN ke-47 dan KTT-KTT terkait. Kunjungan kerja Perdana Menteri ini terus menyampaikan pesan tentang Vietnam yang senantiasa menjunjung tinggi semangat tanggung jawab, proaktif, dan kreatif, serta bergandengan tangan dengan negara-negara anggota untuk membangun Komunitas ASEAN yang bersatu, stabil, mandiri, berkelanjutan, dan inklusif.
Berlangsung di tengah berbagai perubahan dunia yang menghadirkan tantangan bagi dunia dan kawasan, KTT ASEAN ke-47 dan Konferensi-konferensi terkait telah mencapai banyak hasil penting. ASEAN terus menunjukkan peran sentral dan utamanya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan; merupakan mesin pertumbuhan dan mata rantai penting dalam rantai pasokan, perdagangan, dan investasi global.
Delegasi Vietnam yang dipimpin oleh Perdana Menteri Pham Minh Chinh telah memberikan banyak kontribusi penting bagi KTT ASEAN. Pidato Perdana Menteri menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas, menyatakan bahwa hal ini merupakan prasyarat bagi pembangunan, mempromosikan pentingnya solidaritas ASEAN, dan menegaskan komitmen Vietnam untuk berkontribusi bagi ASEAN demi kepentingan vital rakyat. Ajakan Perdana Menteri, terutama usulan bahwa ASEAN perlu secara aktif mempromosikan tiga sumber kekuatan strategis: kekuatan solidaritas dan persatuan; vitalitas dinamis, otonomi, kemandirian, serta upaya untuk menciptakan inovasi dan kreativitas, telah diakui dan sangat dihargai oleh negara-negara anggota dan mitra.
Pada pertemuan puncak antara ASEAN dan mitra-mitranya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dsb. dan pada Pertemuan Puncak Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Perdana Menteri Pham Minh Chinh berbagi pandangan Vietnam dan mengusulkan orientasi-orientasi utama guna mengonsolidasikan, meningkatkan dan mengembangkan kerja sama antara ASEAN secara umum dan Vietnam secara khusus dengan mitra-mitranya secara kuat, substantif dan efektif, yang berkontribusi dalam memelihara perdamaian, stabilitas dan memajukan kerja sama di kawasan dan dunia.
Salah satu momen penting dalam kunjungan kerja Perdana Menteri Pham Minh Chinh adalah pertemuan singkat dengan Presiden AS Donald Trump dalam rangka KTT ASEAN-AS. Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif (CSR) antara Vietnam dan AS demi perdamaian, kerja sama, dan pembangunan berkelanjutan, termasuk penandatanganan perjanjian perdagangan timbal balik antara Vietnam dan AS yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan, kesetaraan, dan mendorong investasi AS di Vietnam. Atas usulan Perdana Menteri Pham Minh Chinh, Presiden Donald Trump menanggapi positif usulan tersebut dan mencatat pengakuan Vietnam sebagai negara ekonomi pasar, penghapusan Vietnam dari daftar ekspor strategis D1 dan D3, serta menginstruksikan para pejabat senior AS seperti Menteri Keuangan dan Perwakilan Dagang yang hadir di konferensi untuk segera menanggapi isu-isu tersebut bagi Vietnam.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengucapkan selamat kepada Tiongkok atas keberhasilannya menyelenggarakan Konferensi ke-4 Komite Sentral ke-20, dan menyusun Rencana Lima Tahun ke-15 dengan orientasi pembangunan berkualitas tinggi. Pada saat yang sama, beliau menyampaikan kepada Perdana Menteri Li Qiang tentang pencapaian teoretis dan praktis baru Vietnam, serta persiapan untuk Kongres Nasional Partai Komunis Vietnam ke-14. Kedua Perdana Menteri juga membahas berbagai solusi untuk meningkatkan hubungan ekonomi-perdagangan, investasi, dan konektivitas infrastruktur perkeretaapian.
Di Malaysia, Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dan berinteraksi dengan para pemimpin tertinggi dari semua negara dan organisasi internasional utama yang menghadiri KTT. Hal ini sekali lagi menunjukkan bahwa negara-negara tersebut sangat menghormati dan menghargai peran, prestise, dan posisi internasional Vietnam di kancah internasional. Pada saat yang sama, hal ini juga terus menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Vietnam yang independen, mandiri, diversifikasi, multilateralisasi, serta menjadi sahabat dan mitra yang dapat diandalkan bagi semua negara sangatlah tepat dan tepat dalam konteks saat ini. Dalam suasana yang tulus, saling percaya, terbuka, dan dekat, para pemimpin membahas secara mendalam isu-isu kerja sama yang sangat spesifik dan substantif, sehingga membuka banyak peluang kerja sama baru. Para pemimpin dari berbagai negara dan organisasi internasional sangat mengapresiasi pencapaian pembangunan sosial-ekonomi Vietnam, pencapaian di bidang luar negeri, dan langkah-langkah yang diambil Vietnam untuk menanggapi tantangan global. Mereka juga menyambut baik upaya Vietnam dalam mencegah penangkapan ikan IUU, dan sepakat untuk berkoordinasi erat dengan Vietnam guna segera menghapus "kartu kuning" Uni Eropa.
Selama tiga hari kunjungannya di Malaysia, Perdana Menteri Pham Minh Chinh memiliki jadwal yang padat dengan hampir 50 kegiatan multilateral dan bilateral. Kunjungan kerja Perdana Menteri ini berkontribusi dalam menegaskan peran perintis dan kontribusi Vietnam yang bertanggung jawab kepada ASEAN, serta partisipasinya dalam menyelesaikan masalah-masalah regional dan dunia bersama; serta partisipasi aktif dan upayanya dalam berkontribusi pada keberhasilan KTT bersama. Selain itu, kunjungan kerja ini juga berkontribusi signifikan dalam memperdalam dan meningkatkan efektivitas hubungan antara Vietnam dan negara-negara ASEAN, serta negara-negara mitra ASEAN.
Sumber: https://vtv.vn/viet-nam-khang-dinh-vai-tro-tien-phong-dong-gop-trach-nhiem-trong-cong-dong-asean-100251029200139944.htm






Komentar (0)