Vietnam merupakan mitra pariwisata potensial Australia.

Berbicara di Forum Pariwisata Australia - Vietnam baru-baru ini, Ibu Martine Letts, CEO AsiaLink, mengatakan bahwa Vietnam adalah mitra berharga bagi industri pariwisata Australia.

Ibu Martine Letts mengatakan bahwa Vietnam saat ini merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan ini dengan tingkat pertumbuhan 8% pada tahun 2022 dan sekitar 5% pada tahun 2023 dan 2024. Selain itu, populasi Vietnam telah mencapai lebih dari 100 juta jiwa, dengan kelas menengah yang terus berkembang, sehingga mendorong peningkatan permintaan konsumen, termasuk perjalanan ke luar negeri. Hal ini merupakan kondisi ideal bagi Australia untuk menarik wisatawan dari Vietnam.

"Hubungan bisnis dan pendidikan Vietnam yang kuat, komunitas Vietnam yang besar di Australia, konektivitas udara yang semakin meningkat, kedekatan geografis, dan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, semuanya berpadu menjadikan negara ini destinasi yang berkembang dan semakin mudah diakses. Dengan proyeksi populasi sebesar 104 juta jiwa pada tahun 2030 dan kelas konsumen sekitar 20 juta jiwa, tidak dapat disangkal bahwa Vietnam merupakan pasar pariwisata yang potensial," ujar Ibu Martine Letts.

Ibu Martine Letts, CEO AsiaLink. Foto: Viet Nga/VOV

Statistik dari Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam menunjukkan bahwa pada tahun 2023, akan ada sekitar 150.000 wisatawan Vietnam ke Australia, meningkat 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Ibu Martine Letts, jika Australia lebih memperhatikan pengembangan produk pariwisata yang sesuai untuk wisatawan Vietnam, jumlah wisatawan Vietnam ke negara ini akan terus meningkat di masa mendatang.

Vietnam bukan hanya sumber potensial wisatawan, tetapi juga destinasi wisata yang menarik bagi banyak warga Australia. Industri pariwisata Vietnam sedang pulih dari pandemi dan meningkatkan upayanya untuk menarik wisatawan mancanegara. Dalam 5 bulan pertama tahun ini, jumlah wisatawan mancanegara ke Vietnam mencapai 7,6 juta, meningkat 65% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Maritne Letts mengatakan bahwa 70% wisatawan Australia mencari layanan pariwisata berkelanjutan, sementara ekowisata di Vietnam juga sedang berkembang, sehingga Vietnam bisa menjadi destinasi menarik bagi wisatawan Australia. “Warisan alam Vietnam yang kaya, termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, pantai-pantai yang masih asli, pegunungan dan hamparan sawah yang luas, serta taman nasional, menciptakan lingkungan yang sempurna untuk ekowisata. Keberlanjutan budaya dan rasa hormat terhadap masyarakat lokal juga merupakan faktor penting. Homestay telah memungkinkan wisatawan Australia untuk membenamkan diri dalam budaya Vietnam sekaligus mendukung perekonomian lokal. Pertumbuhan layanan ekowisata di Vietnam sejalan dengan tren pariwisata berkelanjutan berbasis pengalaman di kalangan wisatawan Australia.”

Menurut Ibu Martine Letts, untuk memanfaatkan potensi wisatawan Vietnam, Australia perlu berinvestasi lebih banyak dalam riset pasar dan mengembangkan produk wisata unik yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan Vietnam. Mengenai Vietnam, Ibu Martine Letts mengatakan bahwa Vietnam juga perlu mempromosikan banyak produk wisata baru, selain destinasi-destinasi terkenal. Selain itu, Vietnam memiliki keunggulan di bidang ekowisata, sehingga menurut Ibu Martine Letts, Vietnam juga perlu memiliki banyak produk wisata di bidang ini, khususnya bagi wisatawan Australia.

Vietnam dan Australia merupakan dua negara dengan potensi besar di industri pariwisata. Mengingat perkembangan hubungan bilateral yang positif, industri pariwisata kedua negara perlu memanfaatkan peluang ini dan menyesuaikan strategi untuk meningkatkan daya tarik pasar, sehingga mendorong wisatawan untuk bepergian antar kedua negara.

Sumber: https://vov.vn/du-lich/viet-nam-la-doi-tac-du-lich-nhieu-tiem-nang-cua-australia-post1104483.vov