Vietnam meraup untung lebih dari 5.600 miliar VND dari ekspor kepiting dan rajungan

Dalam 9 bulan pertama tahun 2024, ekspor kepiting Vietnam mencapai hampir 227 juta USD (lebih dari 5.600 miliar VND), meningkat 66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Angka tersebut dirilis oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Makanan Laut Vietnam (VASEP). Ini merupakan tingkat pertumbuhan paling mengesankan di antara delapan kelompok ekspor makanan laut utama Vietnam. Kepiting, bersama dengan kerang, merupakan produk yang memimpin tingkat pertumbuhan tersebut.

Menurut VASEP, peningkatan tajam ini didorong oleh tingginya permintaan dari pasar-pasar utama, terutama Tiongkok, di mana produk kepiting hidup Vietnam populer. Jumlah ekspor kepiting ke Tiongkok dalam sembilan bulan pertama tahun ini meningkat dua digit. Tidak hanya Tiongkok, Jepang juga merupakan pasar penting berkat harga dan kualitas produk kepiting Vietnam yang kompetitif. Produk-produk ini tidak terkontaminasi antibiotik atau bakteri patogen, sehingga meningkatkan reputasi dan permintaan di pasar internasional.

Diperkirakan bahwa untuk sepanjang tahun 2024, ekspor kepiting dapat mendatangkan lebih dari 300 juta USD, menandai langkah maju yang besar bagi industri makanan laut Vietnam.

Tak hanya kepiting, ekspor makanan laut Vietnam dalam sembilan bulan pertama tahun ini juga mencatat banyak sinyal positif. Total omzet ekspor mencapai 7,16 miliar dolar AS, naik 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Khususnya, pada bulan September, ekspor makanan laut mencapai 866 juta dolar AS, naik 6,4% dibandingkan September 2023. Setelah empat tahun terdampak pandemi Covid-19, perang, dan inflasi, pasar perlahan mulai stabil, membantu ekspor makanan laut kembali ke lintasan pertumbuhan yang kuat, mencapai puncaknya pada kuartal ketiga.

Pada kuartal ketiga, ekspor makanan laut mencapai 2,76 miliar dolar AS, naik hampir 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Semua produk utama mengalami pertumbuhan signifikan, termasuk ikan patin (naik 13,5%), udang (naik 17,5%), dan kerang (naik 95%).

Dalam sembilan bulan pertama, udang menjadi komoditas unggulan dengan omzet ekspor hampir 2,8 miliar dolar AS, naik 10,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Pangasius mencapai 1,46 miliar dolar AS, naik 8%, sementara cumi-cumi dan gurita mencatat penurunan.

Dengan sinyal positif dari pasar-pasar utama seperti Tiongkok, AS, Jepang, dan Korea Selatan, VASEP memperkirakan ekspor makanan laut Vietnam pada tahun 2024 dapat mencapai sekitar 9,5 miliar dolar AS, naik 7%. Dari jumlah tersebut, ekspor udang diperkirakan mencapai hampir 4 miliar dolar AS, patin sekitar 2 miliar dolar AS, tuna sekitar 1 miliar dolar AS, serta cumi-cumi dan gurita sekitar 640 juta dolar AS, dengan kontribusi produk makanan laut lainnya.

Sumber