Ini dipandang sebagai langkah pertama Inggris untuk memulihkan produksi bahan peledak militer dalam negeri dalam hampir dua dekade.
Menteri Pertahanan Inggris John Healey diperkirakan akan mengumumkan rencana untuk lokasi potensial baru hari ini (19 November) dan mengonfirmasi bahwa pembangunan pabrik pertama diperkirakan akan dimulai tahun depan.

Pemerintah Inggris mengumumkan pada bulan Juni bahwa mereka telah berjanji untuk menginvestasikan tambahan £1,5 miliar ($1,97 miliar) dalam amunisi dan komponen terkait. Setidaknya 13 lokasi potensial telah diidentifikasi untuk pabrik tersebut.
Pabrik-pabrik tersebut akan memproduksi amunisi, propelan, bahan peledak, dan suar untuk Angkatan Darat Inggris dan mendukung Ukraina, serta menciptakan sedikitnya 1.000 lapangan pekerjaan baru.
Selain itu, dua pabrik drone baru akan dibuka minggu ini di barat daya Inggris sebagai bagian dari kesepakatan pertumbuhan pertahanan senilai £250 juta.
Langkah Inggris ini diambil saat negara-negara Eropa dan NATO meningkatkan kemampuan mereka untuk memproduksi senjata sendiri di tengah ketegangan keamanan regional dan global, serta untuk mengurangi ketergantungan militer pada AS.
Pada akhir Agustus, perusahaan senjata Jerman Rheinmetall meresmikan salah satu pabrik amunisi terbesar di Eropa di Unterlüss, Jerman utara.
Pabrik seluas 30.000 meter persegi itu dirancang untuk memproduksi 350.000 peluru artileri setahun pada tahun 2027. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte memujinya sebagai langkah maju yang besar dalam memperkuat kemampuan pertahanan Barat.
Sumber: https://congluan.vn/vuong-quoc-anh-lan-dau-xay-nha-may-san-xuat-dan-duoc-sau-nhieu-nam-10318338.html






Komentar (0)