Pada bulan Juli 2020, di puncak pandemi COVID-19, pemerintahan periode pertama AS di bawah Presiden Donald Trump mengumumkan proyek publik-swasta untuk membangun internet kuantum.
Berbeda dengan internet konvensional yang melambat seiring bertambahnya volume data, internet kuantum mempertahankan kecepatannya terlepas dari jumlah informasi. Hal ini berkat sifat unik komputer kuantum, yang dapat menyimpan angka '0' dan '1' secara bersamaan, tidak seperti komputer tradisional yang hanya dapat membedakan kedua nilai tersebut.

Inisiatif ini dipelopori oleh Paul Dabbar, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Menteri Energi AS. Meskipun terdapat perdebatan tentang kelayakan komersialnya dan fokusnya yang hampir eksklusif pada layanan kesehatan pada saat itu, Dabbar tetap teguh, dengan menyatakan bahwa internet kuantum adalah "salah satu teknologi terpenting di abad ke-21." Selama masa jabatannya, ia meningkatkan anggaran penelitian kuantum Departemen Energi AS hingga lima kali lipat.
Setelah Presiden Joe Biden menjabat, Bapak Dabbar meninggalkan pemerintahan dan mendirikan Bore Quantum Technologies, sebuah perusahaan komputasi kuantum. Setelah Bapak Trump terpilih kembali, beliau diangkat menjadi Wakil Menteri Perdagangan, memimpin upaya untuk mendukung industri kuantum.
Sementara itu, pada Sidang Pleno ke-4 Komite Sentral ke-19 Partai Komunis Tiongkok, yang berlangsung dari 20 hingga 23 Oktober, Tiongkok mengidentifikasi komputasi kuantum, komunikasi generasi keenam (6G), energi fusi, dan hidrogen sebagai industri utama untuk mendorong ekonomi nasional dari tahun 2026 hingga 2030.
Pada 13 November, South China Morning Post melaporkan bahwa laboratorium riset kuantum Tiongkok, CHIPX, dan Turing Quantum, telah mengembangkan semikonduktor kuantum yang 1.000 kali lebih cepat daripada GPU Nvidia. Sehari sebelumnya, IBM di Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan chip komputer kuantum bernama "Loon", yang dapat dikomersialkan dalam waktu empat tahun.
Selain dua kekuatan dunia terkemuka dalam ekonomi dan teknologi baru yang disebutkan di atas, banyak negara dan perusahaan teknologi lain juga memasang taruhan signifikan pada komputasi kuantum.
Hadiah Nobel Fisika 2025 juga diberikan atas penemuan-penemuan inovatif mengenai efek terowongan mekanika kuantum dan kuantisasi energi dalam sirkuit listrik, yang menurut penyelenggaranya "telah membuka pintu bagi pengembangan teknologi kuantum generasi berikutnya, termasuk kriptografi kuantum, komputer kuantum, dan sensor kuantum".
Sumber: https://congluan.vn/my-va-trung-quoc-chay-dua-phat-trien-internet-va-may-tinh-luong-tu-10318331.html






Komentar (0)