Sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) adalah penyakit pernapasan akut parah yang disebabkan oleh virus corona MERS (MERS-CoV).

Foto ilustrasi: t5g.org.vn

Oleh karena itu, pasien pria berusia 28 tahun tersebut dirawat di rumah sakit pada 8 Juni dan dinyatakan positif MERS-CoV pada 23 Juni di Abu Dhabi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada tanda-tanda bahwa pria ini pernah kontak dengan unta dromedaris—inang utama MERS-CoV, dan juga sumber infeksi MERS dari hewan ke manusia.

Staf medis telah memantau dan menguji 108 orang yang telah melakukan kontak dengan pasien, tetapi sejauh ini tidak ada infeksi sekunder yang terdeteksi.

WHO tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kondisi pasien saat ini.

Menurut data WHO, kasus MERS menunjukkan gejala seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas, yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan pneumonia. Sejak 2012, telah terjadi 2.605 kasus MERS, termasuk 936 kematian, di 27 negara di seluruh dunia.

WHO mengingatkan negara-negara untuk melanjutkan pengawasan infeksi saluran pernapasan akut, termasuk MERS. Saat ini, WHO tidak merekomendasikan skrining khusus untuk MERS di titik masuk karena kasus-kasus ini, dan juga tidak menyarankan pembatasan perjalanan atau perdagangan apa pun.

NGAN GIANG