Beberapa hari terakhir, sebuah klip video beredar di media sosial, merekam seorang anak laki-laki yang dirundung, dipukuli, dan dimaki oleh teman-teman sekelasnya di toilet. Tak berhenti di situ, ia juga dipaksa melakukan tindakan ofensif tanpa perlawanan sama sekali. Menariknya, siswa yang melakukan kekerasan tersebut juga merekam seluruh kejadian tersebut.
Insiden tersebut dipastikan terjadi pada 16 April. Kepada wartawan, Bapak Tran Duc Hung, Kepala Sekolah, mengonfirmasi bahwa insiden tersebut memang terjadi di sekolah. Pada malam 16 April, pihak sekolah memerintahkan wali kelas untuk memberi tahu orang tua siswa.
Pada pagi hari tanggal 17 April, Sekolah Menengah Atas Cao Mai mengadakan pertemuan dengan orang tua dan siswa korban, serta orang tua dan siswa pelaku tindak kekerasan. Dalam pertemuan tersebut, siswa yang melanggar aturan mengakui kesalahannya dan keluarganya meminta maaf kepada siswa dan keluarga siswa yang dilecehkan.
![]() | |
|
"Setelah berkoordinasi dengan orang tua siswa, pihak sekolah meminta wali kelas untuk mendisiplinkan siswa di kelas sesuai peraturan, sekaligus menyerahkan dokumen agar sekolah dapat membentuk dewan disiplin. Kami juga melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian Kota Lam Thao, Dinas Pendidikan , dan Komite Rakyat Distrik untuk mendapatkan informasi dan arahan," ujar Kepala Sekolah Menengah Cao Mai.
Bapak Hung juga menyampaikan: pihak keluarga dan siswa telah menyetujui penanganan yang dilakukan pihak sekolah. Namun, video yang tersebar daring tersebut telah memicu banyak komentar negatif, yang berdampak buruk pada citra sekolah. Saat ini, pihak kepolisian terus memantau dan menangani insiden tersebut sesuai peraturan.
Menurut Kepala Sekolah Tran Duc Hung, penyebab insiden tersebut sebagian besar disebabkan oleh sifat impulsif dan kurangnya pengendalian emosi para siswa – yang baru duduk di kelas 6 SD dan masih belum matang dalam hal kesadaran. Insiden tersebut juga terkait dengan sejumlah faktor kompleks lainnya, termasuk pengaruh keadaan keluarga dan kesulitan psikologis yang dialami para siswa selama masa pertumbuhan.
Insiden ini menunjukkan perlunya koordinasi yang lebih erat antara keluarga, sekolah, dan aparat terkait dalam mendidik, mengelola, dan memberikan dukungan psikologis bagi siswa. Deteksi dini dan intervensi tepat waktu akan membantu mencegah konsekuensi serupa yang tidak diinginkan.
Sumber: https://baophapluat.vn/xac-minh-thong-tin-vu-hoc-sinh-bi-bao-luc-tai-truong-thcs-cao-mai-post545771.html







Komentar (0)