Xavi masih menganggur. |
Musim panas sepak bola Eropa memasuki puncaknya, dengan klub-klub berkumpul untuk mempersiapkan musim baru. Di bangku pelatih, hampir semua tim besar di lima liga teratas - Liga Primer, La Liga, Bundesliga, Serie A, dan Ligue 1 - telah menentukan pelatih kepala mereka. Namun, di tengah hiruk pikuk bursa transfer, nama Xavi Hernandez menjadi... tidak pada tempatnya.
Sejak meninggalkan Barcelona, Xavi belum menerima tawaran melatih tim mana pun. Meskipun sempat masuk dalam daftar kandidat sejumlah klub ternama seperti AC Milan, Juventus, Bayer Leverkusen, atau Manchester United, pada akhirnya mereka semua memilih arah yang berbeda. Bagi Xavi, bangku kepelatihan di Eropa kini perlahan menjadi "lahan sempit".
Bukan berarti tidak ada tawaran. Namun, menurut media Spanyol, Xavi sendiri secara aktif menolak tawaran-tawaran awal tersebut, karena ia hanya ingin fokus pada proyek yang benar-benar serius—di mana ia akan dipercaya dan diinvestasikan dalam jangka panjang, alih-alih menjadi "korban" pertama jika hasilnya tidak sesuai harapan.
"Liga Primer adalah prioritas utama saya," ujar Xavi dalam wawancara dengan The Athletic . "Saya tidak terburu-buru, tapi saya menginginkan proyek yang layak. Tempat yang memberi tahu saya: 'Anda punya empat tahun untuk bekerja dan membangun.' Saya suka hiruk pikuk di Inggris. Di Spanyol, semuanya berpusat pada hasil, tidak ada yang memikirkan perkembangan jangka panjang."
Namun, harapan Xavi untuk bekerja di negeri yang penuh kabut tampaknya mustahil terwujud. Semua tim Liga Primer telah menetapkan pelatih kepala baru, dan kemungkinan kursi pelatih akan "muncul" di awal musim sangat kecil.
Sementara itu, opsi yang tersisa tidak begitu menarik. Qatar—tempat yang pernah menjadi titik awal karier kepelatihan Xavi—bisa menjadi pilihan untuk kembali. Selain itu, Arab Saudi juga aktif memburu ahli strategi Eropa dengan gaji besar, dan Xavi tentu saja termasuk dalam daftar tersebut.
400 hari sejak meninggalkan Barcelona, Xavi belum kembali ke lapangan. Bagi seseorang yang pernah menyatakan ingin membangun filosofi sepak bola dan meninggalkan jejak abadi, perjalanan untuk menemukan tujuan ideal bagi mantan pemain Spanyol itu tampaknya penuh duri.
Sumber: https://znews.vn/xavi-gio-ra-sao-post1567624.html






Komentar (0)