Saksikan 500 prajurit anti-terorisme yang 'berkulit besi' berlatih keras
VietNamNet•06/04/2024
Pada upacara peringatan hari ulang tahun ke-50 Satuan Polisi Pamong Praja (15 April), 500 anggota polisi antiteror akan menggelar atraksi bela diri guna menekan dan menghancurkan oknum aparat.
Saat ini, di tempat latihan tersebut, sebanyak 500 perwira dan prajurit Pusat Pelatihan Nasional Antiterorisme tengah berlatih dengan penuh semangat untuk mempersiapkan diri menghadapi pagelaran pencak silat (Quyen CKB) dalam rangka memperingati hari adat ke-50 Satuan Polisi Pamong Praja (15 April 1974 - 15 April 2024). Seperti biasa, hanya setelah peluit komandan berbunyi dua kali, 500 perwira dan prajurit yang terbagi dalam 4 kelompok segera berkumpul dan bergerak menuju tempat latihan. Para prajurit memulai latihan mereka dengan berlari mengelilingi tempat latihan sebanyak 5 putaran dan melakukan latihan pemanasan. Letnan Senior Nguyen Tien Dung, seorang perwira di Pusat Pelatihan Nasional untuk Antiterorisme, mengatakan pertunjukan seni bela diri ini dirancang untuk melatih para perwira polisi dan tentara antiterorisme agar memiliki kesehatan yang baik dan semangat juang yang tinggi. Menurut Letnan Senior Nguyen Tien Dung, gerakan-gerakan dalam pelajaran ini mewarisi esensi seni bela diri Keamanan Publik Rakyat dan aliran-aliran lainnya. Pada saat yang sama, setiap "serangan" diteliti dan disempurnakan dari situasi melawan penjahat dan teroris. Untuk melakukan gerakan-gerakan sulit dengan cepat dan kuat, para prajurit harus berlatih keras selama berhari-hari. Khususnya, dalam 3 bulan terakhir, 500 perwira dan prajurit telah berlatih dengan intensitas tinggi. Letnan Senior Hoang Dieu menceritakan bahwa ia dipindahkan dari Resimen Polisi Mobil Tay Nguyen untuk berlatih di Pusat Pelatihan Nasional Antiterorisme selama lebih dari 4 bulan. Selain rasa lelah selama latihan dan rindu kampung halaman, yang terpenting, ia merasa bangga dan terhormat dapat berlatih bela diri bersama rekan-rekan satu timnya di hari besar militer. Lebih spesifiknya, Letnan Vo Ngoc Huy, seorang perwira dari Resimen Polisi Mobil Pusat Utara, menceritakan bahwa ia baru saja menikah dan belum dapat mengunjungi istrinya sejak melahirkan karena harus fokus pada tugas-tugasnya. "Mengatasi rasa rindu dan rindu istri serta anak-anak, saya bertekad untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan sangat baik. Ini juga menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam hidup saya," ujar Letnan Vo Ngoc Huy. Setelah setiap sesi latihan keras, para prajurit kembali ke kehidupan sehari-hari mereka yang penuh tawa di pusat pelatihan. Tugas-tugas seperti potong rambut dilakukan sendiri oleh para prajurit. Vietnamnet.vnSumber
Komentar (0)