Anak muda Vietnam sedang mengikuti tren wisata yang beragam, mulai dari menjelajahi budaya lokal hingga pengalaman internasional dengan fasilitas modern dan biaya terjangkau. Meskipun wisata ke luar negeri semakin diminati anak muda, industri pariwisata Vietnam masih memiliki peluang besar untuk bersaing jika meningkatkan infrastruktur, meningkatkan kualitas layanan, dan belajar dari model pembangunan berkelanjutan internasional untuk menarik dan mempertahankan wisatawan muda.
Dari pariwisata domestik hingga objek wisata mancanegara
Dalam konteks pascapandemi COVID-19, industri pariwisata domestik telah membuat langkah pemulihan yang mengesankan.
Menurut Badan Pusat Statistik, hanya dalam 8 bulan di tahun 2024, Vietnam menyambut hampir 114 juta wisatawan mancanegara, dengan dua pasar terbesar, Korea Selatan dan Tiongkok, masing-masing menyumbang 26% dan 21%. Dari jumlah tersebut, Kota Ho Chi Minh sendiri diperkirakan akan menyambut lebih dari 27,35 juta wisatawan domestik dalam 9 bulan pertama tahun 2024, yang berkontribusi terhadap total pendapatan pariwisata Kota Ho Chi Minh yang mencapai lebih dari 140,398 miliar VND.

Salah satu faktor kunci pendorong pesatnya pariwisata domestik adalah diversifikasi jenis wisata. Destinasi seperti Hoi An, Hue, dan Hanoi menarik wisatawan bukan hanya karena kekayaan sejarah dan budayanya, tetapi juga karena pengalaman unik seperti mengunjungi desa-desa kerajinan, menghadiri festival, dan mengikuti kelas seni dan kerajinan jangka pendek.
Selain itu, wisata petualangan di tempat-tempat seperti Sapa, Ninh Binh, dan Teluk Ha Long juga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan kaum muda, memenuhi kebutuhan mereka untuk menjelajah dan menantang diri sendiri.
Meskipun pariwisata domestik menarik minat kaum muda karena lokasinya yang dekat dan biayanya yang terjangkau, pariwisata mancanegara menghadirkan pengalaman yang benar-benar baru dengan modernitas dan keragaman budaya. Menurut Badan Pariwisata Singapura (STB), Singapura masih menarik bagi wisatawan Vietnam, dan jumlah wisatawan Vietnam ke Singapura terus meningkat setiap tahunnya.
Singapura terkenal dengan acara budaya internasionalnya, kehidupan malam yang semarak, dan area perbelanjaan modern, menjadikannya destinasi ideal bagi anak muda yang menyukai dinamisme dan modernitas. Menurut STB, Singapura termasuk dalam 3 kota teratas di Asia dengan pengalaman kehidupan malam paling menarik, menarik banyak wisatawan berkat klub-klub terkenal seperti Zouk dan Marquee, serta pesta-pesta underground yang kreatif.
Selain itu, Jepang dan Korea Selatan juga menjadi destinasi utama pilihan anak muda. Jepang tak hanya memukau dengan perpaduan tradisi dan modernitasnya, tetapi juga kekayaan kegiatan budayanya seperti festival dan pusat teknologi canggih. Korea Selatan, dengan gelombang Hallyu-nya, menarik wisatawan muda berkat musik, sinema, dan fesyennya yang unik.

Selain itu, popularitas aplikasi perjalanan seperti Klook, Traveloka, dan Agoda telah menghadirkan banyak layanan luar biasa, yang mengubah cara anak muda bepergian saat ini. Aplikasi-aplikasi ini tidak hanya menyederhanakan proses pemesanan tiket, tur, dan layanan perjalanan, tetapi juga menawarkan berbagai fitur dan promosi menarik, bahkan tur 0-dong saat menjelajahi daerah setempat. Hal ini tidak hanya membantu menghemat biaya, tetapi juga memotivasi anak muda untuk merencanakan perjalanan jauh, termasuk ke destinasi luar negeri.
Tantangan dan peluang bagi pariwisata Vietnam
Sebuah laporan dari Kantor Statistik Umum menunjukkan bahwa meskipun jumlah pengunjung internasional ke Vietnam dalam 8 bulan pertama tahun 2024 mencapai hampir 114 juta, masih banyak faktor yang perlu ditingkatkan untuk mempertahankan dan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan, terutama di segmen wisatawan muda.
Ini adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri pariwisata Vietnam. Untuk bersaing dengan destinasi asing, laporan Riset dan Analisis Tren Pasar Pariwisata 2024 dari Appotapa menunjukkan bahwa Vietnam perlu berfokus pada peningkatan kualitas layanan pariwisata untuk mempertahankan wisatawan, terutama kaum muda, agar tinggal lebih lama dan berbelanja lebih banyak.
Peningkatan infrastruktur pariwisata khususnya merupakan kebutuhan mendesak. Faktanya, permasalahan terkait lalu lintas, infrastruktur di destinasi wisata, dan kualitas layanan belum memenuhi kebutuhan banyak wisatawan, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ini. Sebagai contoh, menurut laporan Kementerian Pariwisata, meskipun Kota Ho Chi Minh menerima lebih dari 27,35 juta wisatawan domestik dalam 9 bulan pertama tahun 2024, masih banyak keluhan mengenai kemacetan lalu lintas, pencemaran lingkungan, dan layanan yang tidak merata.

Selain itu, Vietnam juga perlu belajar dari negara-negara maju di kawasan ini tentang pengembangan pariwisata berkelanjutan, yang memadukan pelestarian budaya dengan pembangunan ekonomi. Secara umum, inisiatif Klook dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan mendukung masyarakat lokal telah membantu Klook menyumbang 72 miliar dolar AS bagi ekonomi pariwisata Asia-Pasifik pada tahun 2023, sekaligus menciptakan lebih dari 219.000 lapangan kerja.
Hal ini membuktikan betapa pentingnya menggabungkan pengembangan pariwisata dengan pelestarian budaya dan pengembangan masyarakat lokal. Oleh karena itu, Vietnam dapat memanfaatkan potensi ini dengan mengembangkan produk pariwisata berkelanjutan, mendorong wisatawan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan, dan menghormati budaya lokal. Dengan demikian, Vietnam tidak hanya dapat menarik wisatawan mancanegara, tetapi juga mempertahankan generasi muda di negara ini, sehingga mereka dapat lebih menjelajahi dan mencintai tanah air mereka.
Di saat yang sama, mempromosikan citra negara secara kreatif dan efektif juga merupakan faktor penting. Kampanye promosi perlu berfokus pada pengenalan pengalaman unik dan beragam yang ditawarkan Vietnam, mulai dari warisan budayanya yang kaya hingga lanskap alamnya yang megah. Di saat yang sama, kampanye ini juga perlu menekankan pembangunan berkelanjutan dan pelestarian budaya, untuk menarik wisatawan yang tertarik pada nilai-nilai tersebut.
Secara umum, tren wisata anak muda saat ini berubah dengan cepat, dengan prioritas diberikan pada pengalaman yang personal, modern, dan beragam budaya. Dengan upaya berkelanjutan, industri pariwisata Vietnam secara bertahap menegaskan posisinya di peta pariwisata dunia. Namun, untuk bersaing dan menarik minat anak muda, Vietnam perlu beralih ke cara baru dalam berwisata. Hanya dengan demikian, Vietnam dapat mengikuti tren dan menjadi destinasi yang menarik, tidak hanya bagi wisatawan internasional, tetapi juga bagi anak muda di negara ini.
Sumber
Komentar (0)