“Peredupan matahari,” atau penyemprotan partikel pemantul cahaya ke atmosfer untuk mengurangi suhu global, disebut-sebut sebagai solusi teknologi untuk krisis iklim.
Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa metode ini tidak aman, tidak layak dan dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak terkendali jika diterapkan tanpa pemahaman dan pengawasan internasional yang ketat.
Mengapa itu berbahaya?
Karena Bumi terus menghangat pada kecepatan yang memecahkan rekor, beberapa kelompok penelitian telah mengamati teknik manajemen radiasi matahari (SRM), khususnya injeksi aerosol stratosfer (SAI).
Ide SAI didasarkan pada fenomena alam, biasanya letusan gunung berapi besar yang dapat mendinginkan Bumi untuk sementara waktu ketika abu memantulkan sebagian cahaya Matahari kembali ke luar angkasa.
Para ilmuwan percaya bahwa jika manusia dapat meniru proses ini dengan menyuntikkan aerosol reflektif seperti sulfur atau mineral lainnya ke atmosfer, suhu global dapat diturunkan sementara.

Diagram yang mengilustrasikan cara kerja SAI. Balon terbang di ketinggian tinggi bersama pesawat, lalu menyemprotkan aerosol ke stratosfer untuk memantulkan sinar matahari (Foto: Wiki).
Namun, sebuah studi baru oleh sekelompok ilmuwan di Universitas Columbia (AS) menunjukkan bahwa skenario ini "hanya berfungsi dalam model ideal", tetapi pada kenyataannya mengandung banyak sekali hambatan teknis.
Menurut tim peneliti, “jika diterapkan secara tidak tepat, SAI dapat mengubah sirkulasi atmosfer, mengganggu pola curah hujan global, dan bahkan merusak lapisan ozon di kutub.”
Analisis model memperlihatkan bahwa penyebaran aerosol di garis lintang tengah dapat memengaruhi perpindahan panas di atmosfer, mengubah iklim kutub, sedangkan penyemprotan di ketinggian yang lebih tinggi, meski memungkinkan partikel bertahan lebih lama, berisiko merusak lapisan ozon.
Selain itu, jika penempatan dihentikan secara tiba-tiba, guncangan akibat penghentian akan menyebabkan Bumi memanas lagi dengan sangat cepat, sehingga menimbulkan risiko yang lebih besar daripada sebelum intervensi.
Kekurangan pasokan
Metode ini tidak hanya menghadapi masalah keselamatan, tetapi juga menghadapi kendala material, karena proposal seperti debu berlian, zirkon atau kapur, yang dulu dianggap memiliki sifat reflektif yang kuat, tidak tersedia dalam jumlah yang cukup dalam skala global.
Sementara itu, produksi tambahan akan memberikan tekanan besar pada rantai pasokan dan menciptakan emisi tambahan. Bahkan dengan material yang lebih melimpah seperti sulfur, ketika partikel mencapai ukuran sub-mikron, mereka cenderung menggumpal, mengurangi kemampuannya untuk memantulkan cahaya dan membuat efek pendinginan menjadi tidak efektif.
Selain itu, dalam konteks geopolitik global saat ini, jika setiap negara, organisasi, atau individu menerapkannya sendiri-sendiri, hal ini dapat menyebabkan “pendinginan regional”, yang dapat menimbulkan konflik kepentingan iklim dan bahkan perselisihan internasional.

Letusan gunung berapi Calbuco di Chili tahun 2015 melepaskan aerosol seperti sulfur dioksida, yang mungkin telah sedikit mendinginkan atmosfer untuk waktu yang singkat (Gambar: NASA).
Selain itu, para ahli dari Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) juga menekankan bahwa SAI tidak mengatasi akar penyebab perubahan iklim, yaitu emisi gas rumah kaca.
Hal ini karena pemantulan sinar matahari hanya mengurangi penyerapan panas secara sementara, tidak mengurangi konsentrasi CO₂ atau mencegah pengasaman laut, dan tidak dapat menggantikan upaya pengurangan emisi global.
Sintesis hasil dari banyak penelitian, termasuk laporan oleh Huynh & McNeill (2024), menegaskan bahwa keterbatasan praktis dari bahan, teknik, rantai pasokan hingga kerangka tata kelola, membuat skenario “Sun-dimming” jauh melampaui kemampuan implementasi saat ini.
Para ilmuwan menyarankan untuk berfokus pada peningkatan model iklim, mempelajari risiko global, dan membangun mekanisme pemantauan internasional sebelum mempertimbangkan bentuk pengujian lapangan apa pun.
“Kita tidak bisa menggunakan solusi yang belum dipahami dengan baik untuk memperbaiki masalah yang diciptakan oleh manusia sendiri,” para peneliti memperingatkan.
Cara yang tepat untuk maju, menurut mereka, adalah tetap mengurangi emisi gas rumah kaca, beralih ke energi bersih, dan beradaptasi secara berkelanjutan, alih-alih mempertaruhkan masa depan planet ini pada intervensi berisiko seperti "peredupan matahari".
Source: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/y-tuong-giam-do-sang-mat-troi-de-ngan-khung-hoang-khi-hau-co-kha-thi-20251031081138651.htm

![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)




![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)










































































Komentar (0)