Seledri membantu mengurangi kolesterol, bersifat antiperadangan, mencegah tukak lambung, infeksi saluran kemih dan kanker, baik untuk penderita tekanan darah tinggi dan sedang menurunkan berat badan, melindungi hati dan membantu detoksifikasi serta bersifat diuretik.
Menurut Dr. Huynh Tan Vu, Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh - Kampus 3, seledri adalah sayuran yang mengandung banyak nutrisi, tidak hanya sebagai bahan masakan tetapi juga sebagai obat alami yang baik untuk kesehatan.
Seluruh tanaman seledri dapat digunakan sebagai obat untuk mengobati penyakit. Berikut 10 manfaat kesehatan seledri, menurut Dr. Vu.
Menurunkan kolesterol
Seledri bermanfaat dalam meningkatkan dan menjaga kesehatan kardiovaskular karena kemampuannya menurunkan kolesterol. Di sisi lain, seledri juga mengandung 3-n-butilftalida (disingkat BuPh)—senyawa yang berperan dalam mengurangi lemak darah dalam tubuh.
Antiinflamasi
Biji seledri telah lama digunakan sebagai obat antibakteri. Sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa biji seledri mengandung bahan aktif khusus yang dapat secara signifikan mengurangi pertumbuhan bakteri.
Mengurangi peradangan
Antioksidan dan polisakarida dalam seledri bertindak sebagai agen anti-inflamasi. Oleh karena itu, seledri membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, terutama pada lansia, dengan melawan efek berbahaya radikal bebas penyebab peradangan—penyebab penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, kanker, artritis, dan sebagainya.
Baik untuk penderita tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor paling berbahaya yang menyebabkan penyakit jantung koroner—penyebab utama kematian. Biji seledri dapat membantu tubuh mengendalikan tekanan darah tinggi kronis.
Mencegah tukak lambung
Seledri dapat membantu mencegah dan mengurangi risiko tukak lambung yang menyakitkan. Sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa seledri mengandung ekstrak etanol, yang berperan khusus dalam melindungi saluran pencernaan dari tukak lambung.
Perlindungan hati
Sebuah studi yang dilakukan di Mesir menemukan bahwa ketika tikus diberi seledri merah, jelai, dan sawi putih, tubuh mereka mengurangi jumlah lemak berbahaya yang terakumulasi di hati mereka. Semakin banyak makanan ini yang mereka konsumsi, semakin sehat hati mereka. Oleh karena itu, para ilmuwan juga mengonfirmasi bahwa seledri akan memiliki fungsi serupa dalam tubuh manusia.
Detoksifikasi, diuretik
Natrium dan kalium adalah elektrolit yang terkandung dalam seledri, yang membantu mengatur cairan dan membersihkan tubuh, sehingga memperlancar buang air kecil. Di sisi lain, seledri juga berperan penting dalam produksi urine, sehingga membantu meningkatkan kesehatan.
Pencegahan infeksi saluran kemih
Berkat kemampuannya mengurangi asam urat dan merangsang produksi urine, seledri dapat mengatasi infeksi bakteri pada organ reproduksi dan saluran pencernaan. Selain itu, makanan ini juga membantu mencegah infeksi saluran kemih, kista, penyakit ginjal, dan gangguan kandung kemih.
Kemampuan pencegahan kanker
Seledri masih satu keluarga dengan sayuran lain yang memiliki khasiat antikanker, seperti dill, wortel, lobak, dan peterseli. Sayuran ini mengandung senyawa poliasetilen yang membantu mencegah kerusakan sel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa poliasetilen dapat membantu mengurangi racun dan melawan penyebab kanker, terutama leukemia, kanker usus besar, dan kanker payudara.
Dukungan penurunan berat badan
Meskipun rendah kalori, seledri kaya akan serat, yang meningkatkan rasa kenyang saat dimakan. Bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, mengonsumsi seledri akan membantu Anda tidak merasa terlalu lapar dan ingin makan. Khususnya, minum jus atau mengonsumsi seledri yang dikombinasikan dengan olahraga akan memberikan efek penurunan berat badan yang jelas dan aman.
Italia Amerika
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)