Berfokus pada pembakaran lemak, terutama di area perut dan hati, akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproses gula darah secara signifikan. Metode ini membantu memulihkan kemampuan tubuh untuk menyerap insulin, menurut situs web kesehatan Healthline (AS).

Mengurangi persentase lemak tubuh adalah cara yang baik untuk meningkatkan gula darah
FOTO: AI
Faktanya, penurunan berat badan dan penurunan lemak bukanlah hal yang sama. Studi menunjukkan bahwa penurunan lemak, bukan hanya penurunan berat badan, justru membantu memulihkan kemampuan untuk merespons insulin secara efektif.
Ketika orang mengurangi kalori atau mulai berolahraga, berat badan seringkali turun dengan cepat. Namun, penurunan berat badan awal ini bukan hanya lemak, melainkan juga air, massa otot, dan glikogen, bentuk glukosa yang tersimpan di hati dan otot.
Selama beberapa minggu pertama diet, kehilangan cairan merupakan penyebab utama penurunan berat badan. Karena tubuh menggunakan glikogen untuk energi, sekitar 3 gram air dilepaskan untuk setiap gram glikogen. Ini berarti kita bisa menurunkan beberapa kilogram berat badan tanpa benar-benar kehilangan cadangan lemak. Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan otot saat diet justru dapat membuat kontrol gula darah menjadi kurang efektif.
Jaringan otot berperan penting dalam penggunaan glukosa sebagai energi. Berkurangnya otot berarti berkurangnya penyerapan glukosa, yang menyebabkan kadar gula darah meningkat seiring waktu. Jadi, meskipun penurunan berat badan mungkin terjadi, kesehatan metabolisme belum tentu membaik.
Sebaliknya, lipolisis adalah kondisi berkurangnya jaringan lemak, terutama lemak viseral yang mengelilingi organ dalam. Jenis lemak ini berkaitan erat dengan resistensi insulin. Akibatnya, sel-sel tidak lagi merespons insulin dengan baik, sehingga memaksa pankreas untuk mensekresi lebih banyak insulin guna memasukkan glukosa ke dalam sel.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Author Manuscript menemukan bahwa kehilangan 10% lemak tubuh meningkatkan sensitivitas insulin hampir 30%, bahkan ketika berat badan tetap stabil. Peningkatan ini terjadi karena sel-sel lemak yang menyusut melepaskan lebih sedikit molekul inflamasi dan asam lemak, yang mengganggu kerja insulin.
Kehilangan lemak juga bermanfaat bagi fungsi mitokondria, yang membantu sel otot menggunakan glukosa lebih efisien. Inilah sebabnya mengapa bahkan kehilangan lemak sedang, tanpa penurunan berat badan yang drastis, dapat membantu meningkatkan keseimbangan gula darah dan energi, menurut Healthline .
Sumber: https://thanhnien.vn/giam-can-va-giam-mo-cai-nao-tot-hon-cho-benh-tieu-duong-185251203193552917.htm










Komentar (0)