Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Dua negara Asia Tenggara bersatu untuk menghadapi Uni Eropa

Người Đưa TinNgười Đưa Tin09/06/2023

[iklan_1]

Para pemimpin Malaysia dan Indonesia, dua produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia , berjanji pada tanggal 8 Juni untuk bekerja sama guna memaksa Uni Eropa untuk membatalkan tindakan perlindungan hutan "diskriminatif" yang diadopsi pada bulan April yang merugikan ekspor komoditas tersebut.

Hingga saat ini, kedua negara Asia Tenggara tersebut telah bertindak secara terpisah untuk menantang peraturan Uni Eropa yang mereka katakan tidak adil terhadap rantai pasokan minyak sawit, minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia.

Dalam pernyataan bersama, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo menyatakan bahwa kedua negara akan bekerja sama secara erat untuk mengatasi “tindakan diskriminatif yang sangat merugikan” terhadap kelapa sawit dalam Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR). Pernyataan ini muncul setelah kedua pemimpin bertemu dalam kunjungan resmi pertama Jokowi ke Malaysia sejak 2019.

Pada bulan April, Parlemen Eropa mengesahkan EUDR, yang bertujuan untuk melarang penjualan minyak sawit, kedelai, kopi, kakao, daging sapi, karet, kayu, arang, dan produk turunannya seperti kulit, cokelat, dan furnitur yang diproduksi di lahan gundul setelah tahun 2020. Undang-undang ini masih menunggu persetujuan akhir dari negara-negara anggota Uni Eropa.

Berdasarkan peraturan ini, semua perusahaan yang terlibat dalam perdagangan produk-produk ini dan turunannya harus mematuhi persyaratan uji tuntas yang ketat saat mengekspor atau menjual di dalam UE.

Dunia - 2 negara Asia Tenggara bersatu untuk menghadapi Uni Eropa

Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia pada 8 Juni. Ini merupakan kunjungan resmi pertama Bapak Widodo ke Malaysia dalam empat tahun. Foto: Nikkei Asia

Malaysia dan Indonesia menyumbang sekitar 85% dari total ekspor minyak sawit dunia, yang digunakan untuk membuat berbagai produk, dari kue hingga kosmetik.

Namun, para pegiat lingkungan mengatakan minyak sawit bertanggung jawab atas penggundulan hutan di kedua negara tersebut, yang menghancurkan habitat hewan langka.

Malaysia menyebut undang-undang baru tersebut "tidak adil" dan merupakan upaya untuk melindungi pasar minyak biji-bijian domestik Uni Eropa, yang tidak dapat bersaing dengan minyak sawit. Malaysia juga menyatakan bahwa undang-undang tersebut akan berdampak buruk bagi petani kecil yang tidak mampu menanggung biaya untuk mematuhi undang-undang tersebut.

Para pembuat kebijakan Uni Eropa telah menolak klaim ini, dengan mengatakan bahwa aturan tersebut berlaku untuk semua komoditas yang diproduksi di mana pun di dunia, dan bahwa pasar Uni Eropa tetap terbuka untuk minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan.

Pada bulan Mei, Malaysia dan Indonesia mengirimkan delegasi gabungan ke Brussels untuk bertemu dengan pejabat senior pemerintah Uni Eropa guna menyampaikan kekhawatiran tentang EUDR.

Kedua negara juga telah menangguhkan pembicaraan perdagangan dengan UE sambil menunggu negosiasi tentang perlakuan yang lebih adil bagi produsen minyak sawit kecil yang terkena dampak EUDR, menurut Financial Times.

EUDR hanyalah isu terkini yang memengaruhi hubungan antara UE dan dua produsen minyak sawit terkemuka dunia.

Pada tahun 2019, Indonesia mengajukan pengaduan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menuduh Uni Eropa melakukan praktik perdagangan tidak adil ketika memutuskan untuk menghentikan penggunaan biodiesel berbahan minyak sawit. Malaysia juga mengajukan pengaduan ke Uni Eropa di WTO pada tahun 2021 .

Nguyen Tuyet (Menurut SCMP, The Jakarta Post, Nikkei)


[iklan_2]
Sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Lapangan Ba ​​Dinh menyala sebelum dimulainya acara A80
Sebelum parade, parade A80: 'Pawai' membentang dari masa lalu hingga masa kini
Suasana Seru Jelang 'G Hour': Puluhan Ribu Orang Antusias Saksikan Parade 2 September
Jet tempur Su-30-MK2 jatuhkan peluru pengacau, helikopter mengibarkan bendera di langit ibu kota

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk