Jeritan Hening - Oe Kenzaburo
"Silent Scream" (Literature Publishing House) adalah salah satu dari lima karya pemenang Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1994 oleh penulis Oe Kenzaburo. Buku ini dapat dipandang sebagai wawasan tentang perubahan budaya dan sosial di Jepang selama periode transisi budaya.
Meskipun berlatar belakang budaya dan sejarah, karya ini tidak menghindar dari mengeksplorasi tema-tema kompleks seperti persahabatan, cinta, dan hubungan manusia.
Setelah serangkaian kejutan emosional: seorang bayi baru lahir dengan disabilitas mental, seorang istri yang menenggelamkan kesedihannya dalam alkohol, dan seorang sahabat yang bunuh diri dengan cara yang menghantui, Nedokoro Mitsusaburo dan adik laki-lakinya, Takashi, kembali ke desa masa kecil mereka. Di sana, rahasia keluarga dan peristiwa masa lalu mulai mengguncang kehidupan mereka. Kedua bersaudara itu menghadapi kegelapan mereka sendiri dan beban sejarah keluarga mereka, yang berujung pada akhir yang tragis.
Menua dengan Anggun - Daniel J. Levitin
Di zaman modern, menghadapi proses penuaan bukan hanya tantangan pribadi, tetapi juga masalah sosial yang besar. Namun, penulis ternama Daniel J. Levitin percaya bahwa usia lanjut masih menyimpan peluang dan potensi tersembunyi.
"Brilliant Old Age" (Dan Tri Publishing House) bukan hanya buku yang mengkaji proses penuaan secara mendalam, tetapi juga menjadi sumber inspirasi yang kuat bagi kita untuk menghadapi penuaan secara positif dan efektif. Dalam buku ini, penulis Levitin menyajikan penelitian ilmiah terbaru tentang penuaan serta berbagi kisah nyata orang-orang yang telah melalui proses ini.
Melalui penelitian mendalam di bidang sains dan psikologi, ia menawarkan metode khusus bagi kita untuk memaksimalkan kemampuan kita seiring bertambahnya usia.
“Growing Old” bukanlah buku tentang upaya untuk hidup lebih lama, melainkan sebuah perjalanan yang mendalam dan bermakna untuk menemukan cara menikmati hidup sepenuhnya.
Jalan Ngu Huong - Tan Tuyet
Tan Tuyet adalah seorang penulis Tiongkok kontemporer yang buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa asing dalam beberapa tahun terakhir. Karya sastra Tan Tuyet sangat sulit diakses, meskipun jumlah karyanya yang diterjemahkan terus bertambah.
Bersama "Pho Ngu Huong" (Rumah Penerbitan Wanita Vietnam), penulis Tan Tuyet terus menciptakan dunia yang kaya dan multidimensi, tempat kisah-kisah tokoh biasa menjadi agung dan bermakna. Dengan bahasa yang halus dan sensitif, Tan Tuyet mengeksplorasi aspek-aspek halus cinta, penderitaan, dan harapan untuk menciptakan sebuah karya sastra yang kuat.
The York Times berkomentar, “Tan Tuyet menciptakan bahasa yang segar dan simbolis dari dunia yang tampaknya sakit parah.”
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)