Tet adalah waktu bagi keluarga dan teman untuk berkumpul dan berbagi hidangan tradisional. Dengan semua hidangan lezat dan kesibukan liburan, penting untuk memastikan keamanan pangan agar semua orang dapat menikmati liburan yang bahagia dan sehat.
Pakar Ashley Fenning, dosen Nutrisi dan Kesehatan Pangan di Universitas Nebraska (AS), berbagi beberapa kiat penting keamanan pangan untuk membantu menjadikan liburan Anda aman sekaligus berkesan.
1. Mulailah dengan kebersihan
Ini adalah salah satu langkah keamanan pangan yang paling penting dan pertama. Mencuci tangan dan membersihkan permukaan adalah kunci untuk mencegah penyebaran bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan untuk mencuci tangan secara menyeluruh dengan sabun sebelum dan sesudah menangani makanan, terutama makanan mentah, seperti telur mentah, daging mentah, unggas, atau ikan beserta sarinya, menurut Chadron Radio (USA).
Dengan semua makanan lezat dan kesibukan musim liburan, penting untuk memastikan keamanan makanan agar setiap orang memiliki liburan yang bahagia dan sehat.
Bagian penting lain dari keamanan pangan adalah memastikan meja dapur, talenan, dan peralatan disanitasi dengan benar, terutama saat beralih antara menangani daging mentah dan bahan lainnya.
2. Cairkan dan simpan ayam dengan benar
Untuk ayam, pencairan yang tepat sangat penting untuk memastikan keamanan pangan. Cara paling aman untuk mencairkan adalah di dalam lemari es. Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan air dingin untuk mencairkan, tetapi pastikan ayam terendam seluruhnya dan ganti air setiap 30 menit. Ayam harus disimpan dalam wadah atau kantong tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi silang. Hindari mencairkan ayam pada suhu ruangan karena dapat mendorong pertumbuhan bakteri. Setelah dimasak, sisa ayam harus disimpan di lemari es dalam waktu 2 jam.
3. Masak makanan pada suhu yang tepat
Masak daging hingga suhu internal yang cukup panas untuk membunuh bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli. Gunakan termometer makanan untuk memastikan unggas mencapai suhu internal 74°C (165°F), daging giling mencapai 71°C (165°F), dan daging sapi atau babi mencapai 62,5°C (140°F).
Ingat, bukan hanya waktu memasaknya saja yang aman, tetapi suhu internalnya juga.
4. Jaga makanan panas tetap panas dan makanan dingin tetap dingin
Kontrol suhu sangat penting untuk mengurangi risiko keracunan makanan. Jaga makanan panas pada suhu 60°C atau lebih tinggi dengan menggunakan kompor listrik, baki penghangat, atau slow cooker. Demikian pula, hidangan dingin seperti salad atau makanan penutup harus dijaga pada suhu 4,5°C atau lebih rendah dengan menyimpannya di lemari es atau menyajikannya dengan es. Hindari menyimpan makanan yang mudah busuk di luar ruangan lebih dari 2 jam.
5. Mencegah kontaminasi silang
Kontaminasi silang terjadi ketika bakteri dari makanan mentah bersentuhan dengan makanan matang atau siap saji. Gunakan talenan terpisah untuk daging mentah dan makanan lainnya untuk mengurangi risiko ini. Bersihkan peralatan dan piring yang telah digunakan untuk makanan mentah sebelum digunakan bersama makanan lain.
Saat memasak ayam, diperlukan perhatian khusus karena dapat dengan mudah menyebabkan keracunan makanan.
6. Simpan dan panaskan sisa makanan dengan aman
Ada banyak sisa makanan selama liburan, dan penyimpanan yang aman sangatlah penting. Dinginkan atau bekukan sisa makanan dalam waktu 2 jam setelah dikonsumsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Saat memanaskan kembali sisa makanan, pastikan suhu internalnya mencapai 74°C sebelum disajikan.
Dengan mengikuti langkah-langkah keamanan pangan di atas, Anda akan mengurangi risiko penyakit bawaan makanan dan membuat musim liburan Anda lebih aman dan menyenangkan, menurut Chadron Radio .
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/6-good-ways-to-eat-on-Tet-days-duoc-an-toan-va-lanh-manh-185250116130719412.htm
Komentar (0)