Foto ilustrasi
Baru-baru ini, beberapa pakar teknologi menyadari bahwa chatbot AI terkadang mengalami kesulitan dengan soal aritmatika dan matematika sederhana yang memerlukan banyak langkah untuk menemukan hasilnya, menurut New York Times .
Chatbot seperti ChatGPT dari Open AI dapat menulis puisi, meringkas buku, dan menjawab pertanyaan dengan kelancaran seperti manusia. Sistem AI ini juga dapat melakukan matematika, tetapi bisa saja salah karena hasilnya didasarkan pada probabilitas, bukan perhitungan berbasis aturan.
"Chatbot AI mengalami kesulitan dengan matematika karena mereka tidak pernah dirancang untuk melakukan matematika," kata Kristian Hammond, seorang peneliti AI di Universitas Northwestern.
Selain itu, menurut Tn. Kirk Schneider - seorang guru matematika sekolah menengah di negara bagian New York (AS), chatbot AI biasanya bagus tetapi tidak cukup baik untuk matematika karena "matematika harus tepat dan benar".
Pak Schneider biasa meminta kelasnya untuk mendiskusikan apakah hasil AI itu benar atau salah, dan apa yang ditemukan para siswa. "Ini membantu anak-anak melatih berpikir kritis. Jangan percaya semua yang dikatakan program AI," kata Pak Schneider.
AI memang terus berkembang, tetapi masih memiliki kekurangan. Chatbot AI seperti ChatGPT memiliki solusi untuk masalah-masalah sulit, berkat bantuan program khusus yang berfokus pada perhitungan.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/ai-gioi-lam-tho-nhung-gap-kho-voi-toan-20240728222335457.htm






Komentar (0)