Cendekiawan Amerika berbondong-bondong ke Eropa di tengah pengetatan kebijakan pemerintah

Uni Eropa (UE) tengah menyaksikan peningkatan tajam dalam aplikasi pendanaan penelitian dari para akademisi Amerika, karena banyak peneliti yang berbasis di AS mencari peluang di luar negeri untuk mengatasi kebijakan Presiden Donald Trump yang memotong dan memperketat kebebasan akademik.

Permohonan pendanaan untuk program riset dan inovasi unggulan Uni Eropa telah mencapai rekor tertinggi tahun ini, dengan permohonan dari AS untuk dana utama meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun 2024.

“Kami tidak merayakan apa yang terjadi pada para ilmuwan , tetapi kami ingin memberi para ilmuwan tersebut kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan mereka,” kata Ekaterina Zaharieva, perwakilan Uni Eropa untuk penelitian.

Kebijakan pemerintahan Trump — termasuk pemotongan dana federal miliaran dolar untuk universitas dan penghapusan anggaran untuk penelitian tentang isu-isu seperti perubahan iklim, keberagaman, dan kesetaraan — menjerumuskan sistem pendidikan tinggi Amerika ke dalam krisis.

Washington juga memberlakukan peraturan yang lebih ketat terhadap transparansi pendanaan internasional dan kontrol kekayaan intelektual, yang memberikan tekanan pada banyak lembaga akademis besar, terutama Universitas Harvard.

Tren ini telah menimbulkan konsekuensi serius - aliran tradisional kekuatan otak dari Eropa ke AS menunjukkan tanda-tanda berbalik arah.

Universitas seperti Aix-Marseille (Prancis) kini menjadi "surga ilmiah" bagi para akademisi Amerika. Selain itu, pengajuan pendanaan dari Dewan Riset Eropa (ERC), organisasi pendanaan riset dasar Uni Eropa, dan Marie Skłodowska-Curie Action (MSCA), inisiatif Uni Eropa untuk riset doktoral dan pascadoktoral, mencapai rekor tertinggi pada tahun 2025.

Secara spesifik, hibah ERC untuk peneliti muda mengalami peningkatan aplikasi sebesar 22% dibandingkan tahun lalu, dengan rekor 4.807 proposal. Hampir 250 di antaranya berasal dari luar Eropa, termasuk 169 dari AS – hampir tiga kali lipat jumlahnya pada tahun 2024. Hibah ERC untuk peneliti senior meningkat sebesar 31% dibandingkan tahun lalu dan 82% dibandingkan tahun 2023.

Sementara itu, beasiswa pascadoktoral MSCA menerima 17.058 aplikasi – jumlah tertinggi untuk inisiatif pendanaan mana pun dalam 40 tahun sejarah program kerangka kerja penelitian Uni Eropa. Sekitar 50% dari aplikasi ini berasal dari peneliti yang bekerja di luar Uni Eropa, mencerminkan peningkatan yang signifikan dari AS dan kawasan lainnya.

Zaharieva mengatakan peningkatan minat para peneliti di Eropa merupakan bagian dari strategi "Pilih Eropa", yang diluncurkan pada bulan Mei, untuk membantu perusahaan-perusahaan inovatif beroperasi dan berkembang di blok tersebut. Bersamaan dengan itu, Uni Eropa juga sedang mempersiapkan pembentukan dana Scaleup Europe untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan teknologi strategis di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan (AI), kuantum, semikonduktor, dan bioteknologi.

Calon investor termasuk Novo Holdings, EIFO (Denmark), dan Criteria Caixa (Spanyol). Dana ini diperkirakan akan diluncurkan pada musim semi 2026, dengan nilai awal 2,5 miliar euro ($2,9 miliar) dan dapat meningkat menjadi 5 miliar euro ($5,7 miliar) pada tahap selanjutnya.

Jika pemangkasan anggaran oleh pemerintahan Trump terus berlanjut, Amerika Serikat dapat menghadapi kerugian ilmiah dan ekonomi jangka panjang yang setara dengan resesi besar, yang melemahkan kepemimpinan ilmiahnya dan menciptakan peluang bagi Eropa untuk mengisi kesenjangan tersebut, para ahli memperingatkan.

Dalam konteks ini, UE tidak hanya memperluas pendanaan tetapi juga membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan, menarik bakat global untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tantangan global.

(TTXVN/Vietnam+)

Source: https://www.vietnamplus.vn/gioi-hoc-gia-my-do-sang-chau-au-giua-cac-chinh-sach-siet-chat-cua-chinh-quyen-post1074672.vnp