Untuk pertama kalinya di dunia , Inggris menguji alat kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi risiko diabetes tipe 2 hingga 13 tahun sebelum seorang pasien terserang penyakit tersebut.
Alat AI baru membaca pembacaan elektrokardiogram untuk memprediksi risiko diabetes tipe 2 - Foto: REUTERS
Untuk melakukannya, teknologi ini menganalisis pembacaan elektrokardiogram (EKG) yang diambil selama pemeriksaan jantung rutin. Alat ini dapat mendeteksi perubahan halus yang tidak terlihat oleh mata telanjang dan terkait dengan risiko pasien terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Hal ini memungkinkan dokter untuk melakukan intervensi dini dan berpotensi membantu orang menghindari berkembangnya penyakit dengan berbagai cara, seperti mengubah pola makan dan gaya hidup mereka, menurut Guardian pada tanggal 24 Desember.
Menurut pers Inggris, Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) akan mulai menguji alat ini pada tahun 2025 di Royal College of Physicians NHS Trust dan Chelsea and Westminster Hospitals NHS Trust. Keduanya akan menjadi dua sistem kesehatan pertama di dunia yang menguji alat ini.
Tim yang mengembangkan teknologi estimasi risiko AI-ECG untuk diabetes (Aire-DM) berharap teknologi tersebut dapat diluncurkan di seluruh layanan kesehatan Inggris dan sekitarnya dalam beberapa tahun ke depan.
Lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia kini didiagnosis menderita diabetes tipe 2 - Foto: REUTERS
Tim melatih AI tersebut menggunakan 1,2 juta rekam EKG dari basis data rumah sakit. Mereka kemudian menggunakan data dari UK Biobank, yang menyimpan data genetik dan medis lebih dari 500.000 orang di Inggris, untuk memvalidasi kemampuan alat tersebut.
Pengujian menunjukkan alat tersebut dapat secara akurat memprediksi risiko penyakit pada orang-orang dari berbagai usia, jenis kelamin, etnis, dan latar belakang sosial hingga 70% dari waktu.
Bila dikombinasikan dengan informasi genetik dan klinis, seperti usia dan tekanan darah, akurasi prediksi alat ini meningkat.
“Dengan menggunakan AI untuk mengungkap informasi tersembunyi dalam data EKG, Aire-DM dapat menjadi revolusioner dalam mengidentifikasi risiko dini diabetes tipe 2 di masa mendatang,” kata Dr. Libor Pastika dari Imperial College London.
Menurut tim, Aire-DM menawarkan metode yang murah, mudah diakses, dan non-invasif untuk memprediksi risiko penyakit sejak dini, membuka peluang baru untuk perawatan pencegahan yang lebih terarah untuk membantu orang menghindari penyakit dan komplikasi terkaitnya.
Lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia saat ini didiagnosis menderita diabetes tipe 2. Diperkirakan 1 miliar orang di seluruh dunia akan mengidap penyakit ini pada tahun 2050. Oleh karena itu, menemukan cara baru untuk mendeteksi orang-orang yang berisiko sebelum mereka terkena penyakit ini merupakan prioritas utama kesehatan global.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/ai-giup-du-bao-tieu-duong-type-2-truoc-13-nam-2024122518131112.htm
Komentar (0)