Obsesi menjadi sangat kurus: Mengamputasi 6 tulang rusuk, mengonsumsi obat-obatan berlebihan agar terlihat seperti bintang

(Dan Tri) - Tren memuja tubuh super kurus sedang menyebar, memicu banyak pilihan kecantikan ekstrem. Banyak perempuan menerima intervensi bedah, pengangkatan tulang rusuk untuk mengencangkan pinggang demi mengikuti standar tubuh kurus yang baru.

Selebriti secara tidak sengaja mempromosikan standar super kurus

Di media sosial, citra “tubuh Ozempik” – sosok kurus, tulang selangka menonjol, dan pipi cekung – semakin populer.

Penyanyi Ariana Grande muncul dengan tubuh kurus yang mengkhawatirkan (Foto: Getty Images).

Banyak artis seperti Ariana Grande dan Cynthia Erivo tampil dengan tubuh yang luar biasa kurus di berbagai acara. Penyanyi La Toya Jackson sering memamerkan tubuhnya yang sangat kurus di media sosial, sementara Amy Schumer dan Meghan Trainor menarik perhatian karena penurunan berat badan mereka yang drastis, memperlihatkan garis-garis tulang yang jelas. Foto-foto ini secara tidak sengaja menciptakan standar estetika baru, sehingga mudah diikuti oleh penonton.

Pemotongan tulang rusuk dan penyalahgunaan pil diet

Emily James (28 tahun) dari San Diego (AS) menghabiskan 13.750 dolar AS untuk mengangkat 6 tulang rusuk demi mendapatkan pinggang yang "sangat kecil". Namun, setelah operasi, ia panik dan membutuhkan waktu 7 bulan untuk pulih. Setahun kemudian, Emily mengaku kepada New York Post bahwa ia menyesali pilihan yang "menyakitkan tetapi tidak cepat" ini.

"Pengangkatan tulang rusuk membuat organ-organ seperti hati dan ginjal kurang terlindungi. Batuk keras saja rasanya sakit seperti ditinju," ujarnya.

Stevi Dee menjalani operasi pengangkatan tulang rusuk untuk mendapatkan bentuk pinggang yang diinginkannya (Foto: X).

Meskipun risikonya tinggi, operasi "pinggang tawon" masih menarik banyak wanita. Baru-baru ini, beberapa klinik mempromosikan prosedur RibXcar (rekonstruksi tulang rusuk) - yang digambarkan sebagai intervensi minimal, pemulihan cepat, dan bekas luka minimal. Setelah operasi, pasien harus mengenakan korset pembentuk hampir sepanjang hari selama 3 bulan untuk menjaga tulang tetap pada posisi barunya.

Stevi Dee (38 tahun) dari Florida (AS) - yang melakukan RibXcar setelah melahirkan - mengatakan bahwa prosedur ini memerlukan pertimbangan kesehatan yang cermat, dan menyarankan untuk tidak mengikuti tindakan invasif karena tren.

Psikoterapis Lesley Koeppel mengatakan bahwa meskipun operasi ekstrem dapat menciptakan rasa percaya diri instan, operasi tersebut juga dapat membuat anak muda mengaitkan harga diri mereka dengan penampilan dan tren terkini. "Landasan emosional di baliknya seringkali rapuh," ujarnya.

Kekhawatiran tentang tren kecantikan

Psikolog, ahli gizi, dan ahli bedah kosmetik memperingatkan bahwa kultus tubuh sangat kurus dapat memicu gangguan makan dan menyebabkan pilihan kosmetik berbahaya, termasuk pengangkatan tulang rusuk.

Bintang terkenal La Toya Jackson juga mengikuti tren kurus (Foto: Instagram).

New York Post mengomentari bahwa ketipisan yang mengkhawatirkan ini berdampak negatif pada cara generasi muda memandang tubuh mereka.

Noelle, siswa kelas 12 di Pennsylvania (AS), mengatakan bahwa melihat selebriti yang berat badannya turun drastis di Instagram dan TikTok membuatnya mempertanyakan penampilannya sendiri.

“Bahkan dalam kelompok teman-temanku, orang-orang membandingkan diri mereka dengan model selebriti baru,” katanya.

Lana (18 tahun) adalah mahasiswa baru di Universitas Millersville (AS). Ia percaya bahwa peduli terhadap kesehatan selebritas bukanlah bentuk penghinaan terhadap tubuh, tetapi mengakui bahwa penyebaran tren ini memberikan banyak tekanan pada kaum muda.

Peringatan dari para ahli

Deb Malkoff-Cohen, seorang ahli diet terdaftar dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, mengatakan obat-obatan untuk gangguan makan atau diabetes hanya boleh digunakan sebagai suplemen bila diperlukan. "Obat-obatan tersebut dapat membuat orang merasa kenyang tetapi tidak cukup makan, yang sangat berbahaya bagi orang-orang dengan riwayat gangguan makan," ujarnya.

Bintang Hollywood Cynthia Erivo memamerkan perutnya setelah sekian lama menurunkan berat badan (Foto: Getty Images).

Christina Grasso, salah satu pendiri Chain, sebuah organisasi yang mendukung orang-orang di industri mode dan hiburan yang memiliki masalah makan, mengatakan tren "kurus" saat ini mengingatkan kita pada awal tahun 2000-an, ketika citra tubuh super kurus diromantisasi dan berdampak serius pada kesehatan mental.

Ahli bedah plastik Beverly Hills, Walter Joseph, mengatakan ia telah melihat lonjakan permintaan untuk prosedur pelangsingan tubuh, mulai dari rekonstruksi tulang rusuk hingga pengurangan lemak pipi. Ia mengatakan pengaruh selebritas telah membuat standar ultra-tipis berbahaya bagi kaum muda.

"Mereka adalah figur publik dan mudah memengaruhi kaum muda. Hal itu secara tidak sengaja menciptakan standar kecantikan yang tak terjangkau, bahkan sejak usia sangat muda," Joseph memperingatkan.

Sumber: https://dantri.com.vn/giai-tri/am-anh-sieu-gay-cat-6-xuong-suon-uong-thuoc-vo-do-de-dep-nhu-ngoi-sao-20251208125905742.htm