Pada sore hari tanggal 1 September, kebakaran serius terjadi di sebuah rumah dua lantai di jalur 82, jalan Vu Chi Thang (kelurahan Nghia Xa, distrik Le Chan, kota Hai Phong ) akibat terbakarnya kertas nazar.
Menurut pihak berwenang, api berasal dari lantai dua (area atap) rumah dan dengan cepat menjalar ke bawah.
Beruntung kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun rumah dua lantai tersebut hangus terbakar.
Sebelumnya, pada sore hari tanggal 6 Agustus, kebakaran yang disebabkan oleh kurangnya kewaspadaan warga saat membakar kertas nazar terjadi di sebuah gedung apartemen di Distrik Minh Khai (Distrik Hai Ba Trung, Hanoi ). Kebakaran bermula dari saluran pembuangan sampah gedung, menyebabkan asap tebal membumbung di lantai 3 dan dengan cepat menyebar ke lantai-lantai lainnya.
Setelah menerima berita tersebut, pihak berwenang tiba di lokasi kejadian dan mengendalikan api setelah 10 menit.
Penyebab kebakaran dipastikan adalah seorang penghuni lantai tiga yang secara sengaja membakar kertas nazar di tempat yang salah.
Seorang perwakilan dari Departemen Pencegahan dan Penyelamatan Kebakaran Kepolisian mengatakan bahwa pada kenyataannya, kebakaran yang berkaitan dengan pembakaran surat-surat nazar sebagian besar disebabkan oleh kecerobohan dan subjektivitas manusia. Banyak orang membakar surat-surat nazar di tempat yang salah, di dekat benda-benda yang mudah terbakar, dan proses pembakaran surat-surat nazar tersebut tidak diawasi oleh siapa pun, sehingga api dapat menyebar ke benda-benda di sekitarnya...
"Pembakaran kertas nazar harus dilakukan di tempat yang tepat, dengan pengawasan dan pengawasan ketat selama proses pembakaran hingga api benar-benar padam. Saat membakar kertas nazar, pilihlah tempat yang berventilasi baik, jauh dari bahan yang mudah terbakar. Selain itu, jangan membakar terlalu banyak sekaligus, dan batasi jumlah serta ukuran kertas nazar," saran seorang perwakilan dari Departemen Pencegahan dan Penyelamatan Kebakaran Kepolisian.
Perwakilan dari Departemen Kepolisian Pencegahan dan Penyelamatan Kebakaran juga mencatat bahwa kertas nazar harus dibakar dalam wadah yang terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar seperti tong logam besi atau baja tahan karat, pedupaan perunggu atau beton... dengan tutup yang rapat untuk mencegah abu atau bara api menyebar, yang dapat menyebabkan risiko kebakaran atau ledakan. Masyarakat juga perlu menunggu hingga api padam, lalu memercikkan air ke abu.
Selain itu, perwakilan dari Satuan Polisi Pamong Praja Pencegahan dan Penyelamatan Kebakaran menghimbau agar setiap rumah tangga juga perlu melengkapi diri dengan peralatan dan sarana pencegahan dan pemadaman kebakaran seperti alat pemadam api ringan (APAR), tangga tali, alat pemecah batu, atau perlengkapan pengaman lainnya.
Masyarakat juga perlu membekali diri dengan pengetahuan terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran, memberikan instruksi kepada anggota keluarga tentang penggunaan peralatan pemadam kebakaran, dan keterampilan melarikan diri jika terjadi kebakaran atau ledakan.
"Peralatan pencegahan dan pemadaman kebakaran di rumah tangga juga perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa ketika terjadi kebakaran atau ledakan, perangkat tersebut masih dapat digunakan. Satu hal yang perlu diperhatikan secara khusus adalah ketika terjadi kebakaran, masyarakat perlu segera menghubungi pemadam kebakaran melalui nomor telepon 114 atau aplikasi Alarm Kebakaran 114," tegas seorang perwakilan dari Kepolisian Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.
Khususnya pada hari raya dan Tet, saat orang membakar kertas nazar, mereka perlu memberi perhatian khusus terhadap risiko kebakaran dan ledakan jika kertas tersebut tidak dibakar di tempat yang tepat dan dengan cara yang benar.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)