Serangkaian mekanisme aksi teh yang sangat spektakuler baru saja dibuktikan oleh sekelompok ilmuwan dari institut dan sekolah anggota Universitas Pertanian Nanjing, Universitas Normal Nanchang, dan Pusat Sumber Daya Plasma Nutfah Teh Utara (Tiongkok).
Obat ajaib penurun berat badan mungkin ada di dalam secangkir teh yang Anda minum setiap hari - Ilustrasi foto dari Internet
Para peneliti menggunakan daun teh yang ditanam di Nanjing, Tiongkok, dan menyeduhnya dengan air suling pada berbagai konsentrasi. Konsentrasi kafein, beberapa antioksidan polifenol, dan lain-lain, ditentukan melalui spektrofotometri dan kromatografi kinerja tinggi.
Beberapa kelompok tikus diuji dan diberi makan makanan yang berbeda, termasuk satu kelompok yang diberi suplemen teh hijau setiap hari dan satu kelompok yang hanya diberi suplemen bahan yang ditemukan dalam teh hijau, bukan minuman asli.
Mereka juga diberi diet "makan sepuasnya", dengan makanan berlimpah dan kandungan lemak tinggi. Kelompok kontrol tidak diberi teh hijau, tetapi mengonsumsi makanan rendah lemak.
Hasilnya spektakuler: Kelompok tikus yang diberi suplemen teh hijau terbanyak adalah kelompok yang kehilangan lemak dan berat badan terbanyak, meskipun mereka makan banyak makanan lain.
Efek khusus ini terlihat melalui dampak berbagai senyawa dalam teh hijau pada metabolisme dan mikrobioma usus, suatu sistem yang dalam beberapa tahun terakhir telah terbukti terkait dengan kesehatan semua sistem organ lain dalam tubuh.
Dalam mikrobiota usus ini, terdapat 32 genus bakteri yang terkonfirmasi terkait obesitas, banyak di antaranya dipengaruhi oleh komponen teh hijau. Dengan demikian, dampaknya pada usus menjadi dua kali lipat, menjadikan minuman ini sebagai obat ajaib anti-obesitas.
Hasil ini merupakan kabar baik bagi banyak orang karena teh merupakan minuman populer di sebagian besar belahan dunia , terutama di Asia dan beberapa negara Eropa. Teh juga ditanam di banyak negara, dan terdapat banyak varietas, termasuk varietas murah yang dapat diakses siapa pun.
Melalui hasil ini, para peneliti berharap dapat menjadikan minuman populer ini sebagai bagian dari diet untuk mendukung pengobatan obesitas, suatu masalah yang telah dianggap sebagai penyakit serius selama beberapa tahun terakhir.
Obesitas diperkirakan memengaruhi setengah miliar orang di seluruh dunia, yang menyebabkan banyak kondisi kesehatan berbahaya lainnya seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)