Pengemis di Thailand menghasilkan hampir 3.000 USD/bulan, 30% adalah warga negara asing

Thailand juga menghimbau wisatawan dan penduduk lokal untuk tidak memberikan uang kepada orang yang menurut pejabat berpenghasilan sekitar 100.000 baht ($2.726) sebulan di jalanan Bangkok atau tempat wisata.

Menteri Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia Varawut Silpa-archa mengatakan pada 11 Juni bahwa kampanye oleh berbagai lembaga terkait seperti polisi dan otoritas Bangkok akan dilakukan secara berkala untuk menangkap pengemis.

Seorang anak laki-laki tidur di luar sebuah toko serba ada dekat Siam Square di pusat kota Bangkok, tempat ia mengemis hampir setiap malam.

Warga asing yang tertangkap dalam penggerebekan akan dideportasi kembali ke negara asal mereka, sementara penduduk lokal akan dikirim ke kamp-kamp yang dikelola negara, tempat mereka akan menerima pelatihan kejuruan untuk mencari pekerjaan.

Namun, menteri mengakui bahwa tindakan ini mungkin tidak akan membuat jera para pelanggar berulang yang mengantongi lebih dari denda yang harus mereka bayar.

Berdasarkan hukum Thailand, mengemis dapat dihukum hingga satu bulan penjara dan/atau denda hingga 10.000 baht, tetapi angka ini "tidak signifikan" dibandingkan dengan pendapatan bulanan.

Ia juga menekankan bahwa orang-orang ini sering menggunakan trik baru dan emosional untuk mengemis uang, seperti mengemis sambil membawa anak kecil atau hewan peliharaan, dan berkata, "pengemis yang ketahuan membawa anak-anak yang tidak ada hubungannya dengan mereka akan menghadapi tuntutan pidana."

“Dalam 10 tahun terakhir, kami telah menangkap sekitar 7.000 pengemis, sekitar 30 persennya adalah orang asing,” kata Varawut kepada SCMP .

Ia menambahkan bahwa banyak orang memperoleh hingga 100.000 baht sebulan selama puncak musim liburan karena adanya dugaan geng kejahatan terorganisasi yang merekrut pengemis di lokasi-lokasi utama seperti di luar pusat perbelanjaan kelas atas di Bangkok.

Anjing dituntun pemiliknya untuk mengemis uang di dekat stasiun kereta api pusat Bangkok

Polisi pada 11 Juni menangkap seorang perempuan Kamboja tunanetra dan putrinya karena mengemis di sebuah pasar di Provinsi Samut Prakan, Thailand tengah. Polisi juga mendakwa pasangan tersebut, yang berpenghasilan setidaknya 3.000 baht per hari (sekitar 2 juta VND), dengan tuduhan memasuki Thailand secara ilegal.

Dalam berita terkait, polisi Thailand telah menangkap seorang pria Inggris setelah ia diduga dimintai uang untuk membeli narkoba di luar sebuah toko serba ada di Koh Pha Ngan, sebuah pulau di provinsi Surat Thani.

Sumber: https://thanhnien.vn/an-xin-o-thai-lan-kiem-gan-3000-usd-thang-30-la-nguoi-nuoc-ngoai-18524061308275351.htm