Menurut Departemen Pertanian dan Lingkungan Hidup, sirkulasi badai No. 9 dan No. 10 yang terjadi berturut-turut sejak 25 September hingga sekarang telah memperlambat kemajuan panen padi musim dingin-semi, sehingga memengaruhi hasil panen.
Hingga 3 Oktober, lebih dari 3.100 hektar lahan pertanian di seluruh provinsi terdampak, dengan 2.800 hektar di antaranya tanaman padi, jagung, kacang tanah, dan sayuran, sisanya tanaman buah-buahan (jeruk, jeruk bali, apel, dll.). Di saat yang sama, hujan dan banjir juga menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan sejumlah organisme berbahaya.
Warga kelurahan Phuong Son merawat kebun jeruk setelah banjir surut. |
Untuk mencapai hasil panen yang tinggi pada tahun 2025, Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup merekomendasikan agar masyarakat berfokus pada penanganan daerah tergenang yang dapat pulih dan cepat menyerap air; meningkatkan penggunaan pupuk yang merangsang pertumbuhan akar dan daun (superfosfat, pupuk mikronutrien daun, dll.). Perlu dicatat bahwa pupuk nitrogen hanya boleh diberikan setelah tanaman pulih dan menumbuhkan daun baru.
Untuk daerah yang rusak berat dan sulit dipulihkan, perlu membersihkan ladang dan beralih ke penanaman sayuran yang sesuai dengan kondisi musiman, permintaan pasar, dan rencana penanaman tanaman musim dingin.
Periksa lahan secara berkala, deteksi dini, dan cegah organisme berbahaya secara cepat dan efektif. Perhatian khusus harus diberikan pada pencegahan penyakit belang bakteri dan hawar daun, terutama pada lahan padi yang terdampak badai dan varietas rentan (seperti padi berkualitas, padi hibrida). Pantau perkembangan hama penggulung daun, penggerek batang, wereng, dll. secara ketat untuk mencegah dan mengendalikannya sesuai petunjuk dari lembaga khusus di bidang budidaya dan perlindungan tanaman.
Untuk produksi sayur-sayuran, petani secara aktif mencangkul dan menyiangi, mengkombinasikan dengan pemberian pupuk tambahan fosfat dan NPK, dsb.; segera melakukan pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit (busuk akar, layu, antraknosa, penyakit bulai) sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Percepat proses panen di lahan yang siap panen atau lahan yang rusak berat, dengan menggabungkan sanitasi dan pembersihan puing-puing. Persiapkan lahan, benih, dan bahan secara proaktif dalam jumlah dan kualitas yang memadai untuk melaksanakan produksi tanaman musim dingin 2025-2026 guna memastikan tercapainya rencana yang telah ditetapkan.
Untuk pohon buah-buahan, areal yang terkena badai dan hujan perlu segera dikeringkan dan kebun dibersihkan; air dipompa dan disemprot dengan produk yang aman untuk membersihkan lumpur dan tanah, membasmi spora jamur pada batang dan daun; cangkul ringan dan gemburkan lapisan tanah permukaan (pada area tajuk) untuk membantu tanah bernapas; gunakan pupuk organik dan mikroba (batasan penggunaan pupuk kimia, jangan gunakan pupuk nitrogen) untuk membantu akar beregenerasi dengan cepat dan pohon pulih dengan baik.
Untuk kebun yang sedang dalam tahap perkembangan buah seperti jeruk, jeruk bali, dan lain-lain, perlu difokuskan pada pemangkasan tandan buah agar sesuai dengan kekuatan pohon, pemberian pupuk NPK berimbang untuk menutrisi buah, dan penyemprotan pupuk daun tambahan yang mengandung unsur hara mikro (Fe, Bo, Ca, Cu, B, Zn, dan lain-lain) untuk menghindari keretakan dan gugurnya buah.
Meramalkan bahwa cuaca dan hama mulai sekarang hingga akhir musim akan terus rumit, Departemen Pertanian dan Lingkungan Hidup merekomendasikan agar pemerintah daerah mengarahkan badan-badan khusus untuk memantau situasi secara ketat guna memberikan panduan dan arahan yang tepat waktu dan efektif untuk produksi.
Sumber: https://baobacninhtv.vn/bac-ninh-tap-trung-khoi-phuc-san-xuat-cham-soc-cay-trong-sau-mua-lu-postid428022.bbg
Komentar (0)