Namun, tidak semua posisi tidur yang nyaman baik untuk tulang belakang. Mempertahankan posisi tidur yang salah dapat mengubah struktur alami tulang belakang, memberi tekanan pada tulang belakang, dan memengaruhi kesehatan jangka panjang, menurut Hindustan Times .
Dr. Rajneesh Kant, seorang ahli bedah ortopedi dan tulang belakang di India, mengatakan bahwa cara Anda tidur menentukan kemampuan tulang belakang untuk beristirahat dan pulih.
Saat tidur, tubuh memperbaiki otot, ligamen, dan persendiannya. Jika posisi tidur Anda memberikan tekanan yang tidak seimbang pada tulang belakang, tulang belakang dapat menjadi tidak sejajar dan saraf dapat tertekan.
Jika kondisi ini terus berlanjut, orang yang tidur dalam posisi salah tidak hanya mengalami leher kaku dan nyeri punggung di pagi hari, tetapi juga berisiko mengalami nyeri punggung kronis, nyeri leher, dan gangguan postur tubuh dalam jangka panjang.

Dua posisi tidur yang disarankan adalah berbaring telentang dengan bantal kecil di bawah lutut atau berbaring miring dengan bantal di antara kedua kaki.
Ilustrasi: AI
Tidur tengkurap memberi tekanan pada leher dan punggung bawah.
Posisi yang disarankan untuk dihindari adalah berbaring tengkurap. Kebiasaan ini umum dilakukan karena banyak orang merasa nyaman berbaring tengkurap di tempat tidur. Namun, posisi ini memberi banyak tekanan pada leher dan punggung. Saat berbaring tengkurap, kepala dipaksa untuk menoleh ke satu sisi dalam waktu yang lama untuk bernapas, menyebabkan ketegangan pada otot leher dan kompresi saraf di tulang belakang leher.
Posisi tengkurap juga menyebabkan punggung bawah melengkung secara tidak normal, sehingga memberi tekanan besar pada daerah pinggang.
Banyak orang yang punya kebiasaan tidur tengkurap kerap kali mengalami leher kaku, sakit punggung atau kesemutan di tangan akibat saraf yang teriritasi.
Menurut Tuan Kant, ini adalah postur yang tidak alami dan dalam jangka panjang dapat merusak struktur tulang belakang, sehingga memengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak dan pulih.
Tidur meringkuk dapat menyebabkan sakit punggung dan mengurangi fleksibilitas.
Dr. Kant berpendapat bahwa tidur dalam posisi membungkuk juga dapat membahayakan tulang belakang jika dilakukan secara teratur. Ketika lutut ditarik mendekati dada, tulang belakang menjadi terlalu membulat, sehingga meningkatkan tekanan pada punggung bagian tengah dan punggung bawah.
Ketika tubuh berkontraksi dalam posisi meringkuk, pernapasan dalam menjadi lebih sulit, fleksor pinggul menegang, dan otot punggung menjadi terlalu teregang. Seiring waktu, hal ini menyebabkan berkurangnya fleksibilitas, nyeri punggung kronis, dan keterbatasan mobilitas.
Posisi tidur untuk melindungi tulang belakang
Menurut Dr. Kant, posisi tidur terbaik adalah posisi yang membantu menjaga kelengkungan alami tulang belakang dan menjaga seluruh tubuh tetap sejajar sepanjang malam.
Dua posisi tidur yang disarankan adalah berbaring telentang dengan bantal kecil di bawah lutut atau berbaring miring dengan bantal di antara kedua kaki. Posisi ini membantu mendistribusikan berat badan secara merata, sehingga menghindari tekanan pada bahu, pinggul, atau punggung bawah.
Ketika tulang belakang dipertahankan pada posisi alaminya, tulang belakang, otot, dan ligamen diberi kesempatan untuk beristirahat dan pulih. Hasilnya, seseorang akan bangun dengan perasaan lebih nyaman, tidak terlalu pegal, dan lebih berenergi.
Pertahankan postur tidur yang benar untuk meningkatkan kesehatan
Dr. Kant menekankan bahwa postur tidur sama pentingnya dengan postur duduk atau berdiri dalam aktivitas sehari-hari.
Menjaga postur tidur yang benar tidak hanya membantu mengurangi risiko nyeri punggung dan leher, tetapi juga membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Ketika tubuh beristirahat dalam postur yang benar, darah bersirkulasi lebih baik, sistem saraf menjadi rileks dan energi diregenerasi lebih efektif.
Sumber: https://thanhnien.vn/bac-si-tiet-lo-2-tu-the-ngu-gay-hai-cho-cot-song-185251113000736666.htm






Komentar (0)